Black Haze Chapter 99

Yep, ternyata benar, yang memanggil Lidusis adalah Rood. Walaupun saya sedih karena di Mangacow.com, halaman pertama dari chapter 99 ini hilang entah ke mana. Saya akan menunggu release dari webtoon reader untuk lebih lengkapnya.

Mikel masih berambisi menangkap Ruby dan kawan-kawan, namun sekarang diberi penjelasan lebih mendetail tentang maksud perintah Ruby ke Garmode untuk membuka [PINTU] Mikel nampaknya tahu sesuatu tentang pintu ini. Dan dia menginginkan Ruby untuk membukanya. Sangat. Tapi jauh dari itu, dia ingin Rubymonter sendiri. Karena berdasarkan apa yang dia ucapkan, kekuatan untuk membuka gerbang adalah kekuatan sang raja. Saya yakin yang dimaksud di sini adalah raja iblis. Dan pintu yang dimaksud adalah pintu ke dunia Iblis.

Bila dilihat cerita yang disampaikan di prolog, ada seseorang yang membuka pintu menuju dunia iblis. Lalu ada seorang raja manusia yang memohon agar para iblis menghilang dari dunia ini dan doanya dikabulkan. Namun doanya tidak dikabulkan oleh Tuhan, melainkan oleh raja Iblis. Sekarang Ruby akan membuka pintu ke dunia iblis dengan meminjamkan kekuatannya kepada Garmode. Menurut Mikel, ada dua peristiwa yang bisa menyebabkan [PINTU] terbuka: secara alamiah atau dibuka. Dan, tuturnya lagi, pembukaan pintu dengan kekuatan seseorang adalah kejadian yang langka. Kalau Ruby punya kekuatan untuk membuka gerbang, dia dan komplotannya sebenarnya siapa? Dan berada di pihak mana? Dari kata-kata Ruby dan tindakan kompllotannya, mereka sepertinya tak berniat buruk, tapi tak segan melakukan cara keras agar keinginan mereka terwujud. Pengecualian untuk Dio, dia tak suka cara kasar Ruby dan berusaha melindungi murid-murid apapun caranya (seperti saat dia berjuang mati-matian untuk menahan dirinya agar tak berubah secara penuh sementara Ruby dan Elzeble malah ingin membuat Dio berubah sepenuhnya tanpa peduli anak-anak murid Helios)

Satu pertanyaan lagi, kenapa Ruby tidak membuka sendiri gerbangnya? Apa yang terjadi padanya hingga tak bisa membuka gerbang sendiri?

Bagi yang menduga bahwa yang memanggil Lidusis di akhir chapter sebelumnya, kalian benar. Memang Rood yang memanggil Lidusis. Dan di sini terjadi percakapan singkat antara Rood dan Lidusis (akan jadi lebih panjang kalau saja tak ada Master Opion) Saya tak mengira Lidusis akan mengatakan hal seperti itu. Sangat menyentuh. Saya kira dia akan kecewa, tetapi ternyata tidak. Dan saya lega dia masih Lidusis yang kita kenal a.k.a pemalu dan bingung apa yang akan dilakukannya kalau tak ada Rood dan Dio.

Satu-satunya bagian yang menurut saya lucu di chapter ini adalah saat Rood hampir diajak pergi oleh Master Opion. Rood serta merta melempar masternya dengan kain jubah Tower (hanya kain tanda sebagai anggota Tower saja yang dilemparnya, bukan seluruh jubahnya. Dia—lagi-lagi—memakai jubah untuk menutupi diri. Kalau dipikir, akan jadi berita heboh kalau ada Idun yang ikut bertarung, jadi keputusannya sudah benar untuk memakai tudung. Dasar Black Magician yang misterius!) di saat nyaris saja dia ditarik oleh masternya itu. Tanpa menengok ke belakang, dia pergi bersama Lidusis meninggalkan master Opion.

99-c009-no text

Di tempat lain, kekuatan Rubymonter meningkat secara drastis hingga bangunan di bawahnya tak bisa menopang kekuatan wanita itu dan ambruk secara tiba-tiba. Murid-murid yang berada di bawahnya terancam. Orphell yang berdiri di atas dan menyaksikan semua tak bisa berbuat banyak karena sedang menjaga para anggota Tower yang juga ikut terjatuh bersamaan dengan runtuhnya menara aula utama. Saat itulah (ini momen menangis haru buat saya) Dio memaksa untuk lepas dari belenggu sihir yang mengikatnya. Saya juga baru tahu di sini bahwa kalau melepaskan diri secara paksa dari belenggu akan melukai diri sendiri. Itu yang terjadi pada Dio saat dia memaksa untuk melepaskan kedua sayapnya dan bergeser untuk melindungi seluruh murid-murid.

99-c017

Jujur, saya terharu di sini. Terutama saat adegan saat Lin dan Carmilla disorot. Mereka berada di bawah naungan Dio, tepat berada di bawah perutnya, dekat bentangan sayap. Carmilla kaget karena masih hidup, lalu dia panik melihat darah mengalir di kepala Lin.

Carmilla berkata: “Lin, kau berdarah!”

Namun Lin menangis tersedu-sedu dan menjawab, “Ini bukan darahku. Ini…” Dia menjeda untuk menghapus air matanya. “Ini darah Dio…”

Dan diperlihatkanlah Dio yang terluka seluruh tubuhnya baik oleh akibat tindakan nekatnya melepaskan diri secara paksa dari belenggu sihir serta tindakannya menjadikan tubuh sendiri sebagai tameng untuk melindungi seluruh murid-murid.

Orphell yang menyaksikan segalanya dari atas hanya bisa ternganga heran. Aku bisa membaca apa yang sedang dia pikirkan saat itu: “Kenapa demon melindungi manusia sampai mengorbankan dirinya sendiri? Apa tujuannya?”

Berpindah tempat, Lidusis dan Rood bersiap ikut bertarung (walaupun saya tidak yakin Rood bisa bertarung sebagai Blow, mengingat Ruby sudah meninggalkan sesuatu yang sepertinya semacam segel ke kekuatan sihir Rood) Seperti biasa, Rood meminta Lidusis untuk menunggunya. Dia menyuruh Lidusis menunggu di dalam sekolah karena sudah tak ada iblis di sana dan banyak penyihir dari Tower yang akan melindunginya. Lidusis tampak ingin protes, tapi tak akhirnya hanya berpesan untuk hati-hati kepada Rood. Kita tunggu saja apa dia akan berubah pikiran di chapter selanjutnya.

Di atas, Mikel turun dan memberitahu Orphell untuk tak menyia-nyiakan kesempatan ini (maksudnya untuk menangkap Ruby dan kawan-kawan) Entah apa yang mau dia perbuat kepada Ruby dan kawan-kawan bila dia berhasil menangkap mereka nanti. Dijadikan objek percobaan sudah pasti, dia sudah bilang itu, tapi sepertinya Mikel adalah orang yang sanggup berbuat sesuatu yang lebih buruk. Kita lihat saja nanti.

Bersamaa dengan itu, Rood dalam balutan jubah penyihir Tower mendekati Dio. Para penyihir Tower dan Lisphen yang melihat adegan itu hanya bisa ternganga sambil meneriaki Rood: “Hei, apa yang kau lakukan?”

Lalu tanpa disangka-sangka (atau harus saya bilang, adegan yang saya tunggu) Dio mendekati Rood dan mereka membuat pose mirip Eragon dan Saphira. Oh… so sweet! Ayo kita tunggu aksi mereka di chapter selanjutnya yang sepertinya akan di-double update (chapter depan adalah chapter ke-100 yang harus dirayakan)!

Kalau melihat adegan ini, saya membayangkan Rood akan naik ke atas kepala Dio di chapter depan. (sumber gambar: www.mangahere.com)
Kalau melihat adegan ini, saya membayangkan Rood akan naik ke atas kepala Dio di chapter depan. (sumber gambar: http://www.mangahere.com)

Nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Sumber gambar: http://www.mangahere.com