KEPUTUSAN INVESTASI DAN STRUKTUR MODAL

PENGERTIAN INVESTASI

Investasi berarti pengeluaran dana saat ini dengan harapan memperoleh hasil atau keuntungan di masa datang. Dilihat dari dimensi waktu, investasi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

  1. Investasi jangka pendek (satu tahun atau kurang ), yaitu investasi pada aktiva lancar (modal kerja), seperti: kas, piutang, inventori, surat-surat berharga.
  2. Investasi jangka panjang ( lebih dari satu tahun), yaitu investasi pada asset riil, seperti: tanah, bangunan, peralatan kantor, kendaraan , asset riil lainnya, dan invesasti pada asset finansial seperti : investasi pada saham dan obligasi.

Dalam manajemen keuangan, investasi jangka panjang dikaitkan dengan penganggaran modal atau capital budgeting. Pengertian modal atau capital mengacu pada aktiva tetap yang dipergunakan dalam proses produksi atau aktivitas pokok perusahaan. Perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi saat ini dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang. Seperti misalnya investasi pada perlengkapan sistem distribusi, bangunan, sarana produksi yang lebih baik, penelitian dan pengembangan produk baru dan aktiva tetap lainnya.

Dengan kembali mengingat tujuan utama perusahaan, yaitu memaksimumkan kemakmuran pemilik (pemegang saham), maka dalam menilai keputusan investasi jangka panjang juga harus mengacu pada tujuan tersebut. Dengan kata lain, keputusan investasi harus dinilai dalam hubungannya dengan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih besar dari yang disyaratkan oleh pemilik modal. Dalam capital budgeting diperlukan beberapa informasi berikut:

  1. Alternatif kesempatan investasi
  2. Estimasi aliran kas
  3. Pemilihan investasi atas dasar kiteria penilaian investasi yang ada
  4. Penilaian kembali investasi yang telah dipilih/diputuskan diterima.

 

Secara umum investasi jangka panjang menyangkut salah satu dari klasifikasi berikut: Investasi penggantian aktiva tetap, seperti: gedung, mesin-mesin, kendaraan dan sebagainya. Investasi perluasan (ekspansi) Investasi penambahan produk baru, dapat berupa perluasan atau diversifikasi produk yang sudah ada. Investasi jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam salah satu dari klasifikasi di atas. Misalnya, investasi pada peralatan pengendalian polusi, investasi untuk keamanan, eksplorasi sumber alam dan sebagainya.

Tugas yang paling penting dalam penganggaran modal adalah estimasi aliran kas. Estimasi atau proyeksi aliran kas melibatkan berbagai variabel, individu, dan berbagai bagian atau departemen dalam perusahaan. Misalnya, proyeksi penjualan dan harga diperoleh dari bagian pemasaran, proyeksi aliran kas keluar yang berkaitan dengan produk baru disediakan oleh bagian produksi, dan proyeksi biaya operasi diperoleh dari bagian akuntansi biaya, produksi, pembelian dan bagian lain yang terkait.

Peran manajer keuangan adalah mengkoordinasikan informasi berbagai departemen dan mengendalikan proses estimasi untuk meyakinkan bahwa bagian atau individu menggunakan metode secara konsisten dan asumsi yang rasional. Mengapa aliran kas yang sangat penting dalam analisis investasi, bukan laba yang dilaporkan menurut catatan akuntansi ? Hal ini disebabkan karena: Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih.

Para investor dan manajemen lebih tertarik mengetahui aliran kas bersih yang benar-benar akan diterima. Di dalam menaksir atau memproyeksikan aliran kas, di samping akurasi, juga penting diperhatikan masalah relevansi. Untuk estimasi aliran kas yang relevan, diperlukan perhatian atas hal-hal penting berikut ini: Estimasi aliran kas harus atas dasar setelah pajak, karena, yang menjadi hak dan dapat dinikmati oleh pemilik perusahaan adalah aliran kas bersih setelah pajak. Taksirlah aliran kas atas dasar incremental atau selisih. Misalnya, untuk rencana peluncuran produk baru mungkin akan mengakibatkan pengurangan penjualan produk lama.

Dengan demikian perlu diperhatikan penurunan penjualan produk lama karena peluncuran produk baru dalam menaksir aliran kas. Pemisahan aliran kas karena keputusan investasi dan keputusan pendanaan (pembelanjaan). Aliran kas karena keputusan pembelanjaan seperti, pembayaran bunga, angsuran pokok pinjaman, dan pembayaran dividen tidak perlu diperhatikan. Yang dianalisis dalam penilaian investasi adalah profitabilitas investasi.

Aliran kas dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

  1. Aliran kas permulaan (initial cash flow)

Untuk dapat menentukan aliran kas permulaan (initial cash flow) atau juga diistilahkan capital outlays, perlu diidentifikasi aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi. Ini berarti harus diketahui berapa besar pengeluaran untuk tanah, pembuatan bangunan dengan perlengkapannya dan sebagainya. Ditambah juga dengan pengeluaran-pengeluaran untuk biaya-biaya pendahuluan dan sebelum operasi, termasuk penyediaan modal kerja. Karena itulah untuk proyek-proyek yang besar, aliran kas permulaan ini tidak hanya terjadi pada awal periode, tetapi bisa beberapa kali; pada tahun 1, tahun 2 dan sebagainya.

  1. Aliran kas operasional (operational cash flow)

Aliran kas operasional (operational cash flow) juga diistilahkan dengan aliran kas masuk bersih atau Proceeds . Estimasi tentang besarnya aliran kas operasional tahunan merupakan titik permulaan untuk penilaian profitabilitas usulan investasi. Kebanyakan cara yang dipergunakan untuk menaksir aliran kas operasional tahunan adalah dengan menyesuaikan taksiran rugi laba yang disusun berdasarkan prinsip-perinsip akuntansi dan menambahkannya dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai ( seperti: penyusutan misalnya). Karena itu, dalam praktek cara yang sering dijumpai dalam menaksir aliran kas operasional atau proceeds ini adalah menggunakan rumus : Aliran Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan

Meskipun cara tersebut sering tepat, tetapi ada persyaratan yang harus dipenuhi. Penggunaan cara tersebut cukup tepat apabila pengakuan terhadap penghasilan dan biaya menurut akuntansi tidak banyak berbeda dengan terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas.

Kalau antara pengakuan penghasilan dan biaya cukup berbeda, maka penggunaan cara itu akan memberikan hasil yang tidak tepat. Kalaupun bisa menyesuaikan laporan akuntansi menjadi pola aliran kas karena persyaratannya memenuhi, maka yang sering juga menjadi persoalan adalah kalau proyek tersebut dibelanjai dengan (sebagian) pinjaman.

Umumnya kalau proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri, penaksiran aliran kas operasionalnya tidak menjadi masalah. Masalah sebenarnya timbul karena dicampurkannya keputusan pembelanjaan dengan hasil investasi proyek tersebut.

Kalau biaya bunga dikurangkan terlebih dahulu dalam menghitung aliran kas, dan kemudian dipergunakan biaya modal dalam perhitungan layak tidaknya suatu usulan investasi, maka akan terjadi perhitungan ganda (double accounting). Pertama pada waktu mengurangkan bunga pada laba, kedua pada waktu menggunakan tingkat bunga sebagai biaya modal untuk menilai layak tidaknya suatu investasi. Dalam menaksir aliran kas operasional juga perlu ditentukan periode waktu yang diperkirakan.

Umumnya periode waktu yang dipergunakan dalam menaksir aliran kas operasional ini disesuaikan dengan umur ekonomis investasi tersebut. Umur ekonomis suatu proyek investasi merupakan jangka waktu di mana proyek itu dapat memberikan manfaat ekonomis. Di luar periode tersebut, proyek tidak lagi mempunyai arti ekonomis. Didalam menaksir umur ekonomis inipun terkadang mengalami kesulitan. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena perubahan teknologi. Semakin cepat perubahan teknologi, semakin pendek umur ekonomis yang ditaksir dapat dinikmati oleh investasi tersebut.

 

Dalam keputusan investasi hanya ada dua alternatif, menolak atau menerima usulan investasi. Ada beberapa metode dapat digunakan untuk mengevaluasi keputusan investas, yaitu :

  1. Payback method

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya adalah waktu (tahun atau bulan). Kalau periode payback suatu usulan investasi lebih pendek dari yang disyaratkan, maka usulan investasi (proyek) dinyatakatan diterima, bila sebaliknya proyek ditolak. Problem utama dalam metode payback adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan sebagai pembanding. Secara normatif memang tidak ada pedoman yang bisa dipakai untuk menentukan periode payback maksimum. Dalam kenyataannya, yang umum digunakan adalah periode payback dari investasi yang sejenis. Periode payback dapat dihitung dengan menjumlahkan aliran kas tahunan hingga mencapai jumlah sama dengan nilai investasi awal. Jadi dalam jangka waktu kapan investasi bisa kembali.

  1. Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih present value (nilai sekarang) investasi dengan present value kas masuk bersih (proceeds). Untuk menghitung present value tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang relevan. Net Present Value (NPV) yang positip menunjukkan bahwa PV proceeds lebih besar dari PV investasi (initial cash flow). Karena itu NPV yang positip berarti investasi yang diharapkan akan meningkatkan kekayaan pemodal atau pemilik. Karenanya investasi dinilai menguntungkan. Dengan demukian decision rule nya adalah: terima suatu usulan investasi yang diharapkan memberikan NPV positip, dan tolak kalau memberikan NPV negatip.

  1. Internal rate of return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) IRR menunjukkan tingkat bunga yang menyamakan PV proceeds dan PV investasi. Decision rule metode ini adalah: terima investasi yang diharapkan memberikan IRR > tingkat bunga yang dipandang layak.

  1. Metode Profitability Index (PI)

Profitability index menunjukkan perbandingan antara PV proceeds dengan PV investasi. Kriteria yang digunakan: terima investasi yang diharapkan memberikan PI>1

 

Perbandingan Metode-metode Penilaian Profitabilitas Investasi Keputusan investasi menyangkut penilaian atas suatu usulan investasi atau pemilihan satu atau beberapa dari alternatif-alternatif usulan yang tersedia. Beberapa metode penilaian investasi telah diuraiakan sebelumnya, yaitu Metode Payback, Net Present Value NPV), Profitability Index (PI) dan Internal Rate of Return IRR).

Pertanyaan yang muncul, metode mana yang lebih baik dan seharusnya digunakan ? Dari metode-metode tersebut, metode payback memiliki kelemahan yaitu diabaikankannya nilai waktu uang (time value of money).

Sebagaimana diketahui bahwa investasi merupakan pengeluaran saat ini dengan pengembalian dalam jangka waktu panjang (lebih dari satu tahun), sehingga nilai waktu uang menjadi sangat penting dalam penilaiannyai. Kelemahan lainnya adalah diabaikannya aliran kas bersih (proceeds) setelah periode payback.

Di samping itu tidak ada dasar konsepsi untuk menentukan payback maksimum yang diperkenankan sebagai pembanding untuk memutuskan apakah suatu usulan diterima atau ditolak. Dengan berbagai kelemahan metode payback, sekarang tinggal 3 pilihan yaitu NPV, PI dan IRR. Yang jelas, ketiga metode ini memiliki kesamaan yaitu, diperhatikannya time value of money dan menggunakan dasar aliran kas.

Pertanyaannya sekarang adalah mana dari ketiga metode tersebut memberikan arah keputusan yang konsisten baik dalam penilaian suatu usulan investasi maupun pemilihan dari beberapa alternatif usulan yang ada.

  1. Perbandingan NPV dan PI

Bila menilai suatu usulan investasi menggunakan metode NPV dan PI hasilnya akan selalu konsisten. Artinya kalau NPV menyimpulkan suatu usulan investasi diterima (menguntungkan), maka PI juga menyimpulkan diterima, demikian sebaliknya. Hal ini nampak jelas dengan mengamati mekanisme kedua metode tersebut. Kalau PV penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang (PV proceeds) lebih besar dari PV investasi maka NPV positip, berarti investasi diterima.

Dengan demikian berarti perbandingan PV proceeds dengan PV investasi (PI) akan lebih besar dari satu. PI lebih besar dari satu berarti investasi diterima. Jadi bila menilai suatu usulan, NPV dan PI memberikan keputusan yang sama. Tetapi bila dihadapkan pada pemilihan salah satu atau beberapa usulan investasi dari berbagai alternatif, hasilnya bisa tidak konsisten.

  1. Perbandingan NPV dan IRR

Kalau metode NPV dan IRR digunakan untuk menilai suatu usulan investasi yang sama, maka hasilnya umumnya akan sama, dalam arti bila NPV menyatakan usulan diterima maka IRR juga menyatakan diterima, demikian pula sebaliknya. Terkecuali, bila suatu usulan memiliki pola aliran kas yang tidak normal, kedua metode tersebut bisa menghasilkan keputusan yang tidak sama.

Dari perbandingan metode-metode penilaian investasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode NPV selalu dapat memberikan keputusan yang lebih tepat, sehingga dalam pengambilan keputusan investasi sebaiknya menggunakan metode NPV.

 

 

PENGERTIAN STRUKTUR MODAL

Menurut J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996) mengatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.

Menurut Frank J Fabozzi and Pamela Peterson (2000), capital structure is the combination of debt and equity

used to finance a firm’s projects. The capital structure of a firm is some mix of debt, internally generated equity, and new equity.

Menurut Keown et.al (2000), struktur modal adalah paduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan.

Menurut Farah Margaretha (2004), struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri.

Menurut Robert C Higgins (2004), capital structure is the composition of the liabilities side of a company’s balance sheet, the mix of funding sources a company uses to finance its operations.

Menurut Handono Mardiyanto (2009), struktur modal didefinisikan sebagai komposisi dan proposi utang jangka panjang dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan.

Menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010), struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.

Menurut Husnan Suad (2004) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri.

Menurut Sabar Warsini (2003) struktur modal merupakan sumber pendanaan jangka panjang terdiri dari obligasi dan saham.

Struktur modal merupakan proporsi atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham (Birgham dan Gapensi : 1996) dalam penelitian Tinjung Desy Nursanti (2004).

Menurut Bambang Riyanto (2001) dalam penelitian Hasa Nurrohim (2008), struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Struktur modal menunjukkan proposi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal, investor dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian investasinya.

Jadi, berdasarkan beberapa referensi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal, dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek. Sedangkan pengertian struktur keuangan menurut Farah Margaretha (2004) menggambarkan susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri.

Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis ini umumnya bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan) sementara itu utang jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan sumber dana jangka panjang (Handono Mardiyanto, 2009).

Kebutuhan dana yang berasal dari dalam atau sering disebut modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri seperti cadangan laba yang berasal dari pemilik seperti modal saham. Modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko perusahaan dan dijadikan jaminan bagi kreditor. Sedangkan dana yang berasal dari luar adalah modal yang berasal dari kreditur (panyandang dana), modal inilah yang merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan (Bambang Riyanto, 1980).

Tujuan dari manajemen struktur modal atau capital structure management adalah menggabungkan sumber – sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasi. Dengan kata lain, tujuan ini dapat dilihat sebagai pencarian gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, dapat kita sebut sebagai struktur modal yang optimal (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010).

Konsep penting manajemen modal adalah masalah sumber dana dan penggunaan dana. Dana dapat dipenuhi dari sumber intern ataupun sumber ekstern perusahaan. Dana tersebut dialokasikan untuk membelanjai aktiva perusahaan. Pada hakekatnya, pemenuhan dan pengalokasian dana menyangkut masalah keseimbangan finansial dalam perusahaan, yaitu mengadakan keseimbangan finansial antara aktiva dengan pasiva tersebut dengan sebaik – baiknya. Keseimbangan finansial dapai dicapai, apabila perusahaan tersebut selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi gangguan – gangguan finansial yang disebabkan tidak adanya keseimbangan antara jumlah modal yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan.

Menurut Bambang Riyanto (2001) di dalam penelitian Elyana Noor Andriyanti (2007) ada dua pedoman structure financial yaitu pedoman structure financial vertical dan pedoman structure financial horizontal. Pedoman structure financial vertical memberikan batas rasio yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal pinjaman atau  hutang dengan besarnya jumlah modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan yang sehat itu awalnya harus dibangun atas dasar modal sendiri, maka pedoman structure financial tersebut menetapkan bahwa besarnya jumlah modal pinjaman atau hutang dalam suatu perusahaan dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh melebihi besarnya jumlah modal sendiri. Dengan demikian angka perbandingan antara jumlah hutang dengan jumlah modal sendiri tidak boleh lebih dari 100%. Adapun structure financial horizontal memberikan batas rasio antara besarnya jumlah modal sendiri dengan besarnya jumlah aktiva tetap ditambah persediaan bersih. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa dana yang terkait dalam aktiva tetap ditambah persediaan bersih akan tetap tertanam di dalam  perusahaan, sehingga sifat kebutuhan dananya adalah permanen. Sumber dana yang permanen atau sumber dana yang akan tetap tertanam dalam perusahaan adalah modal sendir

***

Tulisan ini saya posting untuk memenuhi standar kelulusan mata kuliah soft skill. Saya yang menulis tulisan ini:

Nama: Diah sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Wigiyanti

***

Sumber:

http://ekonomister.blogspot.co.id/2010/10/keputusan-investasi.html

http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.html

 

BIAYA MODAL: PENGERTIAN, CONTOH KASUS, DAN SOLUSI

BIAYA MODAL

Pengertian Biaya Modal

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.

Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.

 

Cost of Retained Earning

Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yng bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor.

Jika  ”LD”  diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.

  • Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal individual).
  • Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
  • Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC).
  • Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
  • Tinggi rendahnya required rate
  • Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
  • Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

 

Fungsi Biaya Modal

  1. Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.

Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan :

  1. Sebelum pajak (before tax basis)

Perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti obligasi.

  1. setelah pajak (after tax basis)
  2. Sebagai Discount Rate

Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.

Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital).

Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sebagai “discount rate” yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.

 

Jenis Biaya Modal

  1. Biaya Modal Individual
  2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.

  1. Biaya Modal Hutang JK Panjang

Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).

  1. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock)

Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.

  • Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
  • Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.

Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.

  1. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas)

Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.

 

Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu :

  1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)

Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari dividen yang ada.

  1. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.

 

Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:

  1. Besarnya beta bunga bebas risiko
  2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta
  3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham

 

  1. Biaya Modal Keseluruhan

Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang  harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.

Faktor yang mempengaruhi WACC

  1. Kondisi pasar.
  2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
  3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.


Pentingnya Biaya Modal

Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional perusahaan , modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman dari pihak lain /hutang.  Dalam suatu investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman merupakan biaya modal dan perlu diperhitungkan dalam keputusan investasi.

Biaya Modal  ( Cost Of Capital)  merupakan semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.

 

Biaya Modal = Biaya Riil X 100%
Penerimaan Kas Bersih

 

Biaya Modal Saham Biasa

Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai ak-hak istimewa seperti Saham Preferen.  Deviden Saham biasa akan dibayarkan apabila perusahaan memperoleh Laba, akan tetapi jika perusahaan rugi, maka deviden tidak dibagikan.  Oleh karena, deviden dibayarkan jika perusahaan  memperoleh laba maka diharapkan ada pertumbuhan deviden dari tahun ke tahun .  Hal tersebut berarti terdapat harapan peningkatan laba dari tahun ke tahun.

 

 

 

 

 

CONTOH KASUS

PT Kedaton dalam membiayai investasinya menggunakan kombinasi beberapa sumber dana sekaligus, yaitu:

Sumber Total Dana Cost of Capital
Obligasi…………………… 40.000.000,-; 14,7% *)
Saham Preferen…………… 30.000.000,-; 18%
Saham Biasa………………. 90.000.000,-; 16%

*) setelah penyesuaian pajak.

Biaya Rata- rata Tertimbang Dihitung , sebagai berikut:

 

Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-rata
Obligasi……………… 40.000.000,-; 25% 14,7% *) 3,675%
Saham Preferen……… 30.000.000,-; 18,75% 18% 3,375%
Saham Biasa………… 90.000.000,-; 56,25% 16% 9,000%
Total 160.000.000,- 100% 16,05%

 

Biaya Modal Rata – rata Tertimbang atau Weighted Average Cost Of Capital (WACC)  diperoleh sebesar  16,05%. Angka tersebut merupakan pedoman atau tolok ukur (cut of rate) perusahaan dalam mengambil keputusan suatu Investasi, diterima atau ditolak.

Contoh:

  1. Resort merencanakan melakukan investasi dengan kebutuhan dana kurang lebih sebesar Rp.85.000.000,-, sumber dana dipenuhi dengan kombinasi  menerbitkan Obligasi dan Saham (modal sendiri), sebagai berikut:
  1. Obligasi, sejumlah 1000 lembar dengan nominal Rp.20.000,-/lembar; harga jual Rp.19.000,-  ;  biaya bunga 20%/tahun; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan 10%.
  2. Saham Preferen;1.000 lembar  dengan nominal Rp.25.000,-/lembar; harga jual Rp.24.000,-/lembar; biaya emisi Rp.100,-/lembar; Deviden sebesar 15%.
  3. Saham Biasa; 4.000 lembar dengan nominal Rp.10.000,-/lembar; harga jual Rp.9.500,-/lembar; biaya emisi Rp.50,-/lembar; Deviden diperkirakan Rp..1000,-/lembar ; Tingkat pertumbuhan  4%.

Hitung:

  1. Biaya Modal Individual
  2. Biaya Modal Rata- rata Tertimbang

 

PENYELESAIAN

  1. Biaya Modal Individual
    1.  Cost of Debt
Kd = I  + N – Nb X 100%
N
N + N b
2

 

 Kd = (20% x 20.000.000) + 20.000.000 – 19.000.000 X 100% = 21,53%
5
20.000.000 + 19.000.000
2

 

Kd –tx  = 21,53 %  (1 – 0,1 )

=  21,53 % – 2,15     =  19,38%

 

  1. Cost Of Preffered Stock
Kp = D X 100%
Pn

 

 

Kp = (25.000.000,- x 15%) X 100% = 15,69%
( 24.000.000,-   –  100.000,-)

 

 

 

 

    1. Cost Common Stock
Kc = D X 100% + g
Pn

 

 

Kc = ( 4.000.000,- X 100% )+ 4% = 14,58 %
(38.000.000  –  200.000)

 

 

 

  1. Biaya Rata- rata Tertimbang (WACC)
Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-rata
Obligasi……………… 20.000.000,-; 23,53% 19,38 % *) 4,56%
Saham Preferen……… 25.000.000,-; 29,41% 15,69 % 4,61%
Saham Biasa………… 40.000.000,-; 47,06% 14,58 % 6,86%
Total 85.000.000,- 100% 16,03%

 

Biaya rata- rata tertimbang (WACC) sebesar 16,03%.

 

SOLUSI

Biaya modal yang diperhitungkan digunakan oleh manajemen sebagai Cut Of Rate atau sebagai pembatas/pedoman menentukan Rate Of Return atau tingkat pengembalian investasi yang diharapkan, dalam suatu pengambilan keputusan investasi. Dari contoh kasus di atas, dapat dilihat, tingkat pengembalian investasi berada di bawah lima puluh persen. Dengan tingkat pengembalian investasi seperti ini, kebanyakan manajemen akan mengambil keputusan untuk menolak investasi yang diajukan.

***

Tulisan ini diposting untuk memenuhi standar kelulusan mata kuliah soft skill. Saya yang menyusun tulisan ini:

Nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Wigiyanti

 

Sumber:

https://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.html

http://budiampta.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal.html

 

Tulisan: Contoh Kasus BEP dan Penyelesaiannya

Contoh Kasus Break Even Poin

  1. Lilianto Ichsan membuat dan menjual  dua jenis produk yaitu Kosimil dan Lusimol. Total biaya tetap untuk kedua jenis produk tersebut Rp. 60.000,00. Harga  jual, biaya  variabel, dan laba kontribusi per unit serta rasio masing-masing produk adalah :
Produk Kosimil Presentasi Produk Lusimol Presentasi
Harga Jual Rp12.00 100% Rp.8.00 100%
Biaya Variabel Rp6.00 50% Rp6.00 75%
Laba Kontribusi Rp6.00 50% Rp2.00 Rp25%
  1. Jika komposisi penjualan produk K dan L dalam unit masing-masing

1 : 1 atau  dalam  rupiah 3 : 2, hitunglah penjualan  pada titik

impas dengan teknik :

  1. Rasio LK rata-rata
  2. LK rata-rata per unit
  3. Jika total penjualan yang direncanakan untuk kedua jenis produk

tersebut  sebesar 20.000 unit, dan  komposisi penjualan produk K

dan  L  dalam unit masing-masing 1 : 1 atau  dalam  rupiah 3 : 2,

hitunglah besarnya laba yang direncanakan

Penyelesaian :

  1. Menghitung penjualan pada titik impas dengan komposisi produk K

dan L dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2.

  1. Teknik CM ratio rata-rata

BEP (Rp) = (a + i) / Rasio Laba  Kontr. Rata-rata

(Rp. 60.000 + 0

=  ————————–    = Rp. 150.000,00

(50% X 3) + (25% X 2)

————————–

3 + 2

Titik impas tercapai pada penjualan sebesar Rp. 150.000,00. Produk

K dan produk L dengan komposisi 3 : 2, maka produk K sebesar = 3/5

(Rp. 150.000) = Rp. 90.000,00  dan  produk  L  sebanyak  Rp. = 2/5

(Rp. 150.000) = Rp. 60.000,00.

  1. Teknik Laba Kontribusi Rata-rata per unit

a + i

BEP (Unit)     =          ——————————–

Laba  Kontr. Rata-rata per unit

Rp. 60.000 + 0

=  ——————————-

(Rp. 6,00 X 1) + (Rp. 2,00 X 1)

——————————–

1      +          1

Rp. 60.000

= ——————–        =  15.000 unit

4

Titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 15.000 unit, produk

K dan produk L  dengan  komposisi 1 : 1, maka  penjualan  produk

K  =  1/2 (15.000 ) = 7.500 unit, dan  produk L = 1/2 (15.000) =

7.500 unit.

Bukti :

  Produk K   Produk L   Total  
  7500 unit   7500 unit   15.000 unit  
  Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Penjualan Rp90.000 100 Rp60.000 100 Rp150.000 100
Biaya Variabel Rp45.000 50 Rp45.000 75 Rp90.000 60
Laba Kontribusi 45.000 50 15.000 25 60.000 40
Biaya Tetap 60.000
Laba Bersih 0
  1. Jika total penjualan 20.000 unit  dengan  komposisi penjualan

produk k dan L masing-masing dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah

3 : 2, maka besarnya laba adalah :

  Produk K   Produk L   Total  
  10.000 unit   `10.000 unit   20.000 unit  
  Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Penjualan Rp120.000 100 Rp80.000 100 Rp200.000 100
Biaya Variabel Rp60.000 50 Rp60.000 75 Rp120.000 60
Laba Kontribusi 60.000 50 20.000 25 80.000 40
Biaya Tetap 60.000
Laba Bersih 20.000

Kesimpulan :

Dampak Perubahan Komposisi Penjualan terhadap hubungan CPV Perusahaan  yang  menjual  lebih dari satu macam produk seringkali mempunyai kesempatan untuk  menaikkan laba kontribusi dan menurunkan titik impas dengan cara memperbaiki komposisi penjualan, yaitu menaikkan proporsi penjualan  produk  yang menghasilkan rasio laba kontribusi (contribution margin ratio) yang tinggi.

Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat kita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.

 

TUJUAN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya.

 

KONSEP MODAL KERJA

Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan),yaitu:

  1. Konsep kuantitatif

Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.

2 .Konsep Kualitatif

 

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya. 3.Konsep Fungsional Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya. Ada 2 konsep utama modal kerja menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu : 1.Modal Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas. 2.Modal Kerja Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan persediaan).

 

  1. Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba periode ini (current income), ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.

 

Dalam aplikasinya, definisi dana dibagi atas dua pengertian, yaitu:

  1. DANA DALAM ARTI KAS

Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas. Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberkan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.

Sumber-sumber modal kerja, antara lain :

  • Berkurangnya aktiva tetap
  • Bertambahnya hutang jangka panjang
  • Bertambahnya modal
  • Keuntungan dan operasi perusahaan

 

  1. DANA DALAM ARTI MODAL KERJA

Dalam kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja (statements of sources and uses of working capital).

Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancer. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan perubahan modal kerja (netto).

Sumber-sumber Modal kerja

  • Penggunaan modal kerja
  • Bertambahnya aktiva tetap
  • Berkurangnya hutang jangka panjang
  • Berkurangnya modal
  • Pembayaran cash deviden
  • Adanya kerugian dalam operasi perusahaan

 

SIFAT LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAN KAS

Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut, modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi utang lancar. Dengan demikian, yang di laporkan adalah perubahan aktiva lancar dan utang lancar serta sebab-sebab perubahan tersebut atau sumber dan penggunaannya. Tekanan yang di berikan dalam laporan ini adalah perubahan modal kerja atau aktiva lancar dan utang lancar secara keseluruhan dan tidak akan menunjukan jumlah uang yang telah diterima atau dikeluarkan selama periode tersebut.

Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat di gunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.

 

PENGGUNAAN KAS

Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya transaki-transaksi sebagai berikut.

  1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.
  2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
  3. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
  4. Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
  5. Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.
  6. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang sebenarnya merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup kerugian tersebut.

 

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

Penyusunan laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (noncash transaction).

Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain sebagai berikut:

  1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset, dan wasting assets. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
  2. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat di tagih lagi.
  3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut dan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
  4. Adanya pembayaran stock devidend (dividen dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

 

LANGKAH-LANGKAH DALAM PENYUSUNAN LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA DALAM ALIRAN KAS

Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.
  2. Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).
  3. Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.
  4. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
  5. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruhtransaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
  6. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan kecuali perubahan kas) Ke dalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.

Penurunan aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan penggunaan kas. Perubahan kas tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan penggunaan kas karena perubahan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi dalam pos “Kas”.

  1. Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja.

 

ANALISA PERUBAHAN PENDAPATAN

Pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Pendapatan adalah suatu penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut dengan, penjualan, panghasilan jasa, deviden, royalti dan sewa.

 

PENTINGNYA ANALISIS PERUBAHAN PENGHASILAN DAN BIAYA

Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri. Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :

  • Menurut ilmu ekonomi. Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
  • Menurut ilmu akuntansi. Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan :

 

 

Sumber-sumber:

http://wizii.blogspot.co.id/2012/04/analisa-perubahan-pendapatan-pengertian.html?m=1

http://merytaocta.blogspot.co.id/2012/04/analisa-perubahan-pendapatan.html?m=1

https://oniiomad.wordpress.com/analisis-sumber-dan-penggunaan-kas/

https://www.google.co.id/search?ei=m3sNWbygDYP8vASDxaiYCA&q=analisia+laporan+sumber+dan+penggunaan+kas&oq=analisia+laporan+sumber+dan+penggunaan+kas&gs_l=mobile-gws-serp.3..0i22i30k1l5.5345069.5357807.0.5359479.45.27.0.1.1.0.2489.7090.9-3.3.0….0…1c.1j4.64.mobile-gws-serp..41.4.7128.3..35i39k1.Nx9YCUZvh_Y#xxri=0

 

 

Latihan 2 Soft Skill

PENGERTIAN  STATEMEN KEUANGAN

Statemen keuangan perusahaan  adalah statemen yg memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hHutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya

 

 

 

ANALISIS STATEMEN KEUANGAN

Konsep analisis keuangan, bahwa hubungan–hubungan kuantitatif dapat digunakan untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan.

 

MANFAAT ANALISIS  RASIO KEUANGAN

Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.

 

MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN

Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya  rasio dibagi menjadi 3:

  1. Rasio-Rasio Neraca
  • Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca misalnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

 

  1. Rasio Statemen Rugi-Laba
    • Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya.

 

  1. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
  • Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya.

MACAM-MACAM RASIO ANALISIS KEUANGAN

Dalam menghitung dan menganalisis suatu laporan keuangan, diperlukan indikator untuk menganalisis dan menarik kesimpulan. Rasio keuangan menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat kinerja suatu laporan keuangan. Jenis-jenis rasio yang ada dirinci sebagai berikut:

  1. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya jangka pendek. Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid. Sebaliknya, jika perusahaan dalam keadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka dikatakan ilikuid. Ada beberapa rasi likuiditas yang sering digunakan oleh analisis keuangan, beberapa di antaranya adalah:

  1. Current Ratio

Rumus: Total aktiva lancar / Total Hutang lancar

Semakin besar nilai rasio semakin lancar perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

  1. Cash Ratio

Rumus: (Kas+Efek) / Hutang Lancar

Tidak ada standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.

  1. Quick Ratio (Acid Test Ratio)

Rumus: (kas+efek+piutang) / Hutang Lancar

Secara umum, tingkat Quic Ratio kurang dari 100% dianggap kurang baik bagi perusahaan.

  1. Working Capital to Total Assets Ratio

Rumus: (Aktiva lancar+Hutang Lancar) / Jumlah Aktiva

Rasio Solvabilitas atau Leverage digunakan untuk mengukur besarnya dana untuk penanaman modal oleh para pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari para kreditur perusahaan.

 

  1. Rasio Solvabilitas
    1. Total Debt to Equity Ratio

Rumus: Total Hutang / Modal Sendiri

Semakin besar rasio ini, semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena jaminan modal para pemilik terhadap Hutang semakin kecil.

  1. Total Debt to Total Capital Assets

Rumus: Total Hutang / Total Aktiva

Bagi kreditur, semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, semakin besar rasio ini akan semakin baik karena akan memperbesar keuntungan yang akan diperoleh tanpa harus kehilangan kendali perusahaan.

  1. Long Term Debt to Equity Ratio

Rumus: Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri

Semakin rendah rasio ini, maka akan semakin aman bagi kreditur jangka panjang.

 

  1. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas menunjukkan hasil akhir yang telah dicapai dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil.

  1. Gross Profit Margin

Rumus: (Penjualan Netto – Harga Pokok Penjualan) / Penjualan Netto

Semakin tinggi raso ini semakin menguntungkan perusahaan. Sebaliknya semakin rendah rasio ini menunjukkan proporsi biaya produksinya tinggi dan proporsi laba kotornya rendah.

  1. Operating Income Ratio

Rumus: (Penjualan Netto – Harga Pokok Penjualan – Biaya Administrasi) / Penjualan Netto

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan.

  1. Operating Ratio

Rumus: (Harga Pokok Penjualan+Biaya Administrasi) / Penjualan Netto

Jika rasio ini semakin besar berarti proporsi biaya operasi semakin besar dan keadaan seperti ini sangat tidak menguntungkan perusahaan.

  1. Net Profit Margin

Rumus: EAT / Penjualan Netto

Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan perusahaan karena laba bersih perusahaan semakin besar.

  1. Rate of Return on Total Assets

Rumus: EBIT / Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanamkan.

  1. Rate of Return on Investment

Rumus: EAT / Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanamkan.

  1. Rate of Return for the Owners

Rumus: EAT / Modal Sendiri

Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal yang ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan.

 

  1. Rasio Aktivitas
    1. Total Assts Turn Over

Rumus: Penjualan Neto / Jumlah Aktiva

Kemampuan dana yang tertanam dlm keseluruhan aktivaberputar dalam satu periode tertentu, Atau kemampuan dana yang diinvestasi- kan untuk menghasilkan revenue.

  1. Receivable Torn Over

Rumus: Penjualan Kredit / Piutang Rata-rata

Kemampuan dana yang tertanam dalam piHutang berputar dalam suatu periode tertentu.

 

  1. Average Collection Period

Rumus: (Piutang rata-rata X 360) / Penjualan Kredit

Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan piHutang

  1. Inventory Turn Over

Rumus: Harga Pokok Penjualan / Inventory Rata-Rata

Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu.

  1. Average Day’s Inventory

Rumus: (Inventory rata-rata X 360) / Harga Pokok Penjualan

Periode rata-rata persediaan berada di gudang .

  1. Working Capital Turn over

Rumus: Penjualan Netto / (Aktiva lancar – Hutang Lancar)

Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan

 

  1. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan (growth ratio), merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per saham, dan pertumbuhan dividen per saham.

 

  1. Rasio Penilaian

Rasio penilaian (valuation ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi, seperti rasio harga saham terhadap pendapatan, dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku

  1. Rasio harga/laba

Harga pasar per saham terhadap laba per saham (price /earning ratio atau P/E ratio

Rumus: Harga pasar per saham / Laba per saham

Semakin tinggi risiko tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio P/E, semakin tinggi P/E, maka semakin bagus sebuah perusahaan.

  1. Rasio Harga Pasar terhadap nilai Buku (market –to – book – value)

Rumus: Harga pasar per saham / Nilai buku ekuitas

Mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.

 

DAFTAR PUSTAKA:

Sjahrial, Dermawan. Pengantar Manajemen Keuangan.  2009. Jakarta: Mitra Wacana Media

lana.gunadarma.staff.ac.id

Tugas 2 Soft Skill

ANALISA PEMBANDING LAPORAN KEUANGAN

 

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan indikator tertentu yang umum dan secara valid dapat digunakan untuk menganalisis sebuah laporan keuangan.

 

TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“Membandingkan data keuangan dua periode atau lebih, sehingga dapat memperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil  oleh pihak-pihak  yangberkepentingan.”

 

MANFAAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari melakukan analisis terhadap suatu laporan keuangan adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
  2. Dapat menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari datayang ada merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi
  3. Membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk  beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan.

Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa yaitu:

  1. Likuiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Adapun kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua:
  2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur)
  3. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)
  4. Solvabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik kewajiban keuangan jangkapendek maupun jangka panjan.

Dalam hubungannya, antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan keadaan yang dapat dialami oleh perusahaan :

  1. Perusahaan yang likuid dan solvable
  2. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
  3. Perusahaan yang likuid dan insolvable
  4. Perusahaan yang likuid tetapi solvable
  5. Rentabilitas atau profitability, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
  6. Stabilitas usaha, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahannya dengan stabilitas, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunnya.

 

PROSEDUR ANALISA

Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan  atau kebijaksanaan yang cukup didalam mengambil suatu kesimpulan, disamping harus  memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-perubahan kondisi perusahaan juga harus mempertimbangkan perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.

Dalam bab II dikatakan bahwa bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan industry maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan karena :

  1. Laporan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management atau maksud pengguna laporan tertentu. Misalnya  untuk tujuan intern atau untuk tujuan perencanaan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk ketentuan penentuan pajak (kemungkinan adannya laba yang disembunyikan), juga akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk para kreditor atau calon kreditor dimana untuk tujuan kredit ini akan ditonjolkan tingkat likwiditas, solvabilitas dan rentabilitas
  2. Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. Misalnya perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk reparasi atau perbaikan mesin yang harus dikapitalisir,taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain
  3. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman daripada akuntan yang menyusun laporan, misalnya akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan sistem akuntansi secara continentral (rekening stelse) dengan akuntan yang memperoleh pengetahuan akuntansinnya secara anglo saxon (accounting), maka bentuk atau susunan laporannya kan berbeda.
  4. Adannya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan.

Oleh karena itu sebelum mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interpretasi penganalisa harus mempelajari atau mereview secara menyeluruh dan kalau dianggap perlu diadakan penyusunan kembali (recondtruction) dari data-data sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa. Maksud  dari perlunnya mempelajari data secara menyeluruh ini adalah untuk meyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevant dan telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat, sehingga penganalisa akan betul-betul mendapatkan laporan keuangan yang dapat diperbandingkan ( comparable). Setelah kita mempelajari ataupun menyusun kembali laporan keuangan tersebut, kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interprestasi dengan menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.

 

METODE DAN TEKNIK ANALISA

Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa ( alat-alat analisa) digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut  bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perinnya, misalnya diperusahaan tertentu, atau diperbandingkan atau alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keangan yang di budgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data ini  menjadi lebih berarti.

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap  penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertical.

  1. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan  pembandingan laporan keuangan untk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisa dinamis.
  2. Analisa vertical yaitu apabila laporan keuangan yag dinamis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos satu dengan pos  yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertical ini disebut juga sebagai metode analisa yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode  saja tanpa mengetahui perkembangannya.

Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

  1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan:
  2. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
  3. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
  4. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
  5. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
  6. prosentase dari total Analisa

dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

  1. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu meted atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun
  2. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui bprosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivannya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualnnya.
  3. Analisa sumber dan penggunan Modal kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sember serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sumber-sumber serta  penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu
  4. Analisa sumber dan penggunaan kas (kas flow atatement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
  5. Analisa ratio adalah , suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
  6. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaaan dari period eke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
  7. Analisa Break-Event, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belom memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Metode dan teknik analisa manapun yang diunakan  kesemuannya itu adalah, merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan sertiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat data agar lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

 

ANALISA PEMBANDING LAPORAN KEUANGAN

Neraca menunjukan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan (comparative balance sheet) menunjukan aktiva, hutang serta modal perubahan pada dua tanggal atau lebih untuk suatu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan memperbandingkan neraca untuk dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.

Perubahan-perubahan ini penting untuk diketahui sebab akan menunjukan sampai seberapa jauh menunjukan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan, dimana perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan karena :

  1. Laba atau rugi bersifat operasional maupun yang incidental
  2. Diperoleh aktiva baru maupun adannya perubahan modal aktiva
  3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adannya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutang yang lainnya.
  4. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal sahan (adanya penambahan atau pengurangan modal)

Laporan rugi laba menunjukan penghasilan-penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang  terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga laporan rugi laba yang diperbandingkan menunjukan penghasilan, biaya, laba, atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih. Apabila laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan dari laporan-laporan selama beberapa period, maka analisa yang demikian dinmakan analisa horizontal atau analisa dinamis, sedangkan apabila laporan keuangan yang dinamis hanya meliputi satu periode saja  (hanya memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam satu laporan keuangan), analisa yang demikian itu desebut analisa vertical atau analisa statis.

Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode analisa pembandingan ini dapat ditunjukan dalam :

  1. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
  2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
  3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
  4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
  5. Dinyatakan dalam prosentase dari total.

Keuntungan utama dapat diketahuinya pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas , dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut.

 

CONTOH KASUS ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN 

PT. INDOFOOD MAKMUR Tbk.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF

TAHUN 2011-2012

01

Analisis:

Pada Neraca komparatif PT. Indofood Sukses Makmus Tbk selama tahun 2011 dan 2012, aktiva mengalami kenaikan sebesar 5.738.274 atau sebesar 10.7%. Hal ini disebabkan karena lancar mengalami kenaikan sebesar 1.707.238 atau sebesar 6.96% dan aktiva tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 88.6%. Kenaikan pada aktiva lancar disebabkan karena kenaikan secara merata pada hampir semua akun aktiva lancar kecuali pada investasi jangka pendek yang terjadi penurunan sebesar 3.94%, piutang usaha pihak berelasi yang mengalami penurunan sebesar 1,78%, piutang bukan usaha dari pihak ketiga yang mengalami penurunan sebesar 2.15% serta piutang bukan usaha pihak berelasi yaitu sebesar 39.7%, dan pada beban tanaman tebu ditangguhkan terjadi penurunan sebesar 17.9%. Sementara kenaikan pada aktiva tidak lancar disebabkan karena kenaikan secara merata pada akun-akun aktiva lancar terkecuali pada akun piutang plasma-netto yang terjadi penurunan sebesar 0.7%, beban ditangguhkan-netto yang terjadi penurunan sebesar 37.8%, dan aset tidak berwujud-netto yang mengalami penurunan sebesar 6.06%.

0203

 

Analisis:

Pada Neraca komparatif PT. Indofood Sukses Makmus Tbk selama tahun 2011 dan 2012, kewajiban atau liabilitas mengalami kenaikan sebesar 3.205.825 atau sebesar 14.6%. Hal ini disebabkan karena kenaikan yang mendominasi akun-akun dalam ekuitas kecuali pada akun utang pajak, utang bank, dan utang obligasi yang turu sampai tidak bersisa sama sekali di tahun 2012. Sementara untuk ekuitas juga mengalami kenaikan sebesar 5.738.274 atau sebesar 10.7%. Hal ini disebabkan karena kenaikan sebagian besar akun pada ekuitas, terkecuali modal ditempatkan dan disetor penuh yang tidak mengalami perubahan dan laba yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia utuk dijual terjadi penurunan sebesar 4.64%.

PT. INDOFOOD MAKMUR Tbk.

LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF

TAHUN 2011-2012

0405

 

Analisis:

Pada Laporan Laba-Rugi Konsolidasi Komparatif PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, mengalami penurunan sebesar 145.680 atau sebesar 2.9% meski laba bruto mengalami kenaikan sebesar 7.8%. Hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah dari akun-akun beban dan tidak adanya beban yang turun di tahun 2012.

Demikianlah tugas ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Soft Skill Universitas Gunadarma. Tugas ini disusun dan dibuat atas:

nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Wigiyanti

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://ratnamuslimah.blogspot.co.id/2015/04/analisis-perbandingan-laporan-keuangan.html

https://seftilove.blogspot.co.id/2013/04/tugas-2-analisis-perbandingan-laporan.html

http://rossanilawati.blogspot.co.id/2013/10/analisa-perbandingan-laporan-keuangan.html

 

 

Tugas Kelompok Sistem Informasi Manajemen Pertemuan ke-3

Pada Umumnya komputer terdiri dari beberapa komponen-komponen perangkat keras yang saling terkait/bekerja sama untuk membentuk sebuah sistem. komponen-komponen ini memiliki tugasnya masing-masing. Apabila salah satu komponen tidak bekerja dengan semestinya.. maka akan berpengaruh terhadap kinerja dalam suatu sistem komputer. sebenarnya ada beberapa fungsi dari komponen perangkat keras :

  1. Input Device
  2. Proses Device
  3. Ouput Device
  4. Backing Storage
  5. dan Periferal

Perangkat masukan atau input device adalah perangkat keras yang berguna untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer. Alat input tidak bisa bekerja tanpa adanya software atau perangkat lunak. Ada dua jenis perangkat masukan yaitu peralatan input langsung (langsung diproses. Contoh: keyboard dan mouse) dan peralatan input tidak langsung (harus melalui media tertentu. Contoh: harddisk dan flashdisk). Berikut adalah beberapa macam perangkat masukan komputer lengkap dengan gambar.

  1. Keyboard

keyboard

Keyboard (papan ketik) adalah alat input yang berfungsi untuk memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi user (pengguna) untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan.

  1. Mouse

alat-input-mouse

Mouse (tetikus) adalah sebuah perangkat masukan yang berfungsi untuk memindahkan pointer atau kursor secara cepat serta mengatur posisi kursor di layar

  1. Webcam

webcam

Webcam adalah perangkat keras berupa kamera kecil yang biasa ditempatkan di atas monitor/LCD. Fungsi webcam adalah untuk melakukan video call (panggilan video) dan bahkan juga dapat digunakan untuk ber-selfie di depan komputer. Hampir setiap laptop keluaran saat ini telah memiliki web cam.

  1. Barcode Scanner

alat-input-barcode

Barcode scanner adalah alat yang berupa gagangan dan berisi laser berwarna merah untuk memindai barcode. Fungsinya adalah untuk memindai barcode. Barcode adalah kode garis-garis yang biasa terdapat di kemasan sebuah produk swalayan atau gudang perusahaan. Tujuannya adalah untuk mempermudah kasir menghitung total belanjaan dan mempermudah karyawan untuk mengecek isi gudang.

  1. Joystick

games-peddale-annas-bawika

Joystick adalah alat masukan yang digunakan untuk memasukan perintah untuk menggerakan permainan pada komputer.

 

  1. Mikrofon

thcawait41

Microphone adalah perangkat keras yang dapat mengubah suara analog menjadi suara digital. Fungsi mikrofon adalah untuk merekam suara. Alat ini biasa digunakan saat konferensi atau saat melakukan video call.

  1. Pemindai Sidik Jari

finger-print-check-cashing

Pemindai sidik jari atau fingerprint scanner adalah perangkat keras yang dapat memindai sidik jari dan menampilkannya di komputer. Pemindai sidik jari biasanya berfungsi sebagai alat pengaman komputer atau sebagai salah satu mesin absensi.

  1. Kinect

kinect-xl

Kinect adalah salah satu merek dagang Microsoft berupa sensor gerakan. Bentuknya mirip seperti webcam namun memiliki fungsi yang lebih canggih lagi. Perangkat ini biasa digunakan untuk bermain game.

  1. Flashdisk/CD ROM/DVD ROM/Harddisk External

dt100g3-1

Perangkat penyimpanan diatas merupakan perangkat masukan tidak langsung. Fungsinya sebagai perangkat masukan adalah untuk memasukan data ke komputer. Data ini tidak dapat langsung digunakan tanpa software tertentu.

  1. CD (Compact Disk)

dvd

CD (Compact Disk) adalah perangkat yang digunakan sebagai media penyimpanan dan pembacaan data menggunakan sistem optik yang terbuat dari bahan plastik.

 

  1. Touchpad

csm_4540s_touchpad_03_7d03b161fc

Touchpad adalah sebuah alat penunjuk yang menampilkan sensor pada permukaan khusus yang dapat menerjemahkan gerakan dan jari-jari pengguna (user) ke posisi yang di inginkan pada layar monitor. Touchpad ini hanya dapat ditemukan pada laptop dan notebook dan cara kerjanya hampir sama dengan mouse.

  1. Scanner

alat-input-scanner

Scanner adalah alat input yang mempunyai fungsi hampir mirip dengan mesin fotocopy. Scanner berfungsi untuk mengopi atau menyalin gambar atau teks yang kemudian disimpan dalam memori komputer. Scanner sebenarnya terbagi atas beberapa jenis menurut fungsinya. ada yang berfungsi memindai tulisan dan menyimpannya dalam format teks, ada yang berfungsi untuk memindai dan menyimpan dalam format picture, ada pula yang berfungsi utuk memindai warna hitam seperti yang dilakukan alat periksa kertas ujian.

  1. Track ball

adesso_trackball

Track ball digunakan untuk menyimulasikan pergerakan vertikal mouse, sehingga pengguna tidak perlu menggerakkan mouse berulang kali untuk dapat menaikkan atau menurunkan layar

 

Sumber:

http://wendyandriyan.blogspot.co.id/2015/01/macam-macam-perangkat-input-device.html

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/05/10-macam-input-device-perangkat-masukan.html

http://blogteknologiinformasikomunikasi.blogspot.co.id/2010/12/alat-input-dan-output-komputer.html

 

Tugas ini diposting untuk memenuhi keperluan tugas mata kuliah Soft Skill dengan tipe tugas kelompok dengan rincian sebagai berikut:

Daftar Anggota Kelompok:

  1. Diah Putri Sani (42214960)
  2. Diah Sulistiyanti (42214964)
  3. Elin Zanuar S. (43214496)
  4. Hesti Kumala Sari (44214970)
  5. Rafika Paramita Riztanto (48214747)

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen

Dosen: Deasy Indayanti, SKOM.MMSI

 

 

Tugas Kelompok Sistem Informasi Manajemen Pertemuan Ke-2

KAI ACCESS, TEROBOSAN MOBILE OLEH PT. KAI

aplikasi-kai-access-android

Sejarah perkereta apian dimulai di Indonesia sejak zaman pendudukan Belanda tepatnya dimulai sejak tahun 1867 dan perjalanan kereta pertama adalah dari Semarang-Tanggung. Di Indonesia, hanya terdapat satu perusahaan yang menyediakan jasa transportasi kereta api yang dimiliki oleh pemerintah, yaitu PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) yang dahulu bernama Djawatan Kereta Api (DKA)

Pada awalnya, kereta yang dioperasikan hanya kereta batu bara, namun seiring perkembangan zaman yang saat ini sedang memasuki era digital, kereta api pun tidak lagi menggunakan mesin uap dan batu bara, tapi menggunakan mesin berbahan bakar diesel dan kereta yang dijalankan dengan aliran listrik atau yang akrab di telinga masyarakat sebagai Kereta Api Listrik (KRL)

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah pengguna kereta api sampai dengan Desember tahun 2015 berjumlah 325.945, pada tahun 2014, jumlah pengguna kereta api sejumlah 277.508. Artinya terjadi peningkatan pengguna kereta api sejumlah 48.437 pengguna.

Melihat peningkatan jumlah pengguna kereta api yang masih terjadi dan melihat pengguna perangkat perangkat pintar yang menjamur di Indonesia, PT. KAI meluncurkan aplikasi seluler yang melayani pengguna android dan IOS. Aplikasi ini bisa diunduh gratis di PlayStore dan AppStore dan bisa langsung dipakai setelah diunduh. Dengan aplikasi ini, pengguna kereta api dapat memesan tiket, melakukan boarding, melihat dan peta perjalanan lebih mudah.

Aplikasi ini telah diluncurkan pada tanggal 26 July 2013 dengan nama “Official Mobile Application Kereta Api Indonesia” (Kereta Api Indonesia Access). Aplikasi ini menghadirkan kemudahan-kemudahan yang diharapkan oleh masyarakat. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat tidak perlu lagi pergi dan mengantri di loket untuk membeli Tiket, dan tentu saja terbebas dari calo.

Kemudahan – kemudahan yang di dapat antara lain adalah:

  1. Cukup melakukan pembayaran di channel yang telah disediakan.
  2. Setelah tiket terbayarkan, cukup menunjukan bukti lunas di menu kode booking dan anda bisa mendapatkan tiket.
  3. Maksimal pemesanan sampai 3 bulan sebelum waktu keberangkatan.
  4. Minimal pemesanan sampai 10 jam sebelum kereta berangkat.
  5. Jumlah pemesanan maksimal 4 (empat) Penumpang. Penumpang dapat disimpan pada device untuk mempermudah pemesanan berikutnya
  6. Integrasi dengan calendar device, sehingga mengingatkan calon penumpang kapan akan berangkat.
  7. Dapat memilih Seat.
  8. Dapat melihat history pemesanan sebelumnya.
  9. Memiliki Maps yang dapat menunjukan dimana stasiun terdekat.

Dan layanan yang diberikan mencakup seluruh kelas dalam argo kereta api, meliputi Eksekutif, Bisnis, hingga Ekonomi. Adapun fitur-fitur yang diberikan pada aplikasi ini antara lain adalah Booking Ticket, Schedule, Booking Check, History, Profile, News, Map, dan About.

  1. Booking Ticket

Pemesanan tiket paling mudah yang bisa dilakukan di rumah sehingga pemesanan tiket yang sudah terjadwalkan sebelumnya dapat dipesan dengan lebih mudah. Jadwal yang dikeluarkan ONLINE REAL TIME dari server Kereta Api Indonesia sendiri.

  1. Schedule

Tidak jauh berbeda dengan fitur Booking Ticket, hanya saja proses pemesanan dilakukan tanpa mengisikan jumlah penumpang alias melihat jadwal lebih dulu. Jumlah penumpang diisikan setelah calon penumpang memilih Kereta Api dan bisa juga jika hanya sekedar mencari jadwal.

  1. Booking Check

Berfungsi untuk menjadi bukti pembayaran yang sah untuk ditunjukkan ke loket. Caranya adalah dengan memasukan kode booking atau kode pembayaran yang telah terbayarkan pada aplikasi ini dan Anda akan langsung mendapatkan tiket.

  1. History

Semua pemesanan yang sudah dilakukan sebelumnya akan tercatat pada device anda, sehingga anda tidak akan lupa tentang pemesanan tiket anda. Kode booking, relasi stasiun, jadwal berangkat, daftar penumpang, semua sudah tercatat pada fitur history.

  1. Maps Stasiun

Dengan fitur ini, Anda akan mendapat daftar peta lokasi stasiun. Peta sudah terintegrasi dengan GPS device anda, jadi anda cukup mengikuti petunjuk jalan yang ada pada peta, dan anda akan sampai di stasiun.

  1. News

Menghadirkan berita-berita official dari PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) yang membuat anda tidak ketinggalan mengenai berita tentang perkeretaapian di indonesia selama sepuluh hari ke belakang. Banner Promo juga memudahkan anda dalam mengetahui berita tentang promo-promo yang dilakukan oleh kereta api.

  1. Profil

Dengan fitur ini, Anda tidak perlu lagi mengisi biodata berulang kali ketika akan berangkat menggunakan kereta api karena profil anda, meliputi nama, no. ID, No HP, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir, sudah disimpan pada device. Aplikasi dapat menyimpan data profil sampai dengan 4 penumpang sehingga tidak perlu repot mengisi biodata keluarga anda. Setelah data tersimpan, cukup beberapa kali sentuh dan anda sekeluarga sudah bisa mendapatkan tiket kereta api.

  1. About

Fitur ini berisikan informasi seputaran PT. Kereta Api Indonesia (persero), Informasi pembayaran dan Account Social Networking PT. Kereta Api Indonesia (persero).

Dengan mengunduh aplikasi KAI Access di handphone menjadikan loket serasa digenggaman, seperti slogannya ‘beli tiket semudah update status’ merupakan salah satu campaign PT. KAI dalam program beli tiket itu mudah. Prosesnya yang cepat dan mudah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Cara mengaktifkan akun di aplikasi KAI Access juga sangat mudah. Bagi pengguna yang belum memiliki akun di KAI Access yaitu dengan melakukan registrasi, masukkan identitas diri seperti nama, identitas lengkap, no. handphone, email, dan password. No. handphone dan email bertujuan untuk melakukan verifikasi apakah aplikasi tersebut sudah benar diunduh dengan identitas yang didaftarkan. Apabila verifikasi telah berhasil maka aplikasi tersebut dapat langsung digunakan. Peluncuran aplikasi ini akan di lakukan pada 4 September 2014 di Pintu Barat Stasiun Gambir Jakarta, pukul 16.00.

SUMBER:

http://apps.kereta-api.co.id/

https://www.kereta-api.co.id/?_it8tnz=Mg==&_8dnts=ZGV0YWls&_4zph=MTE=&_24nd=Mzcx

 http://metro.news.viva.co.id/news/read/535239-pt-kai-luncurkan-aplikasi-kai-access

 

Tugas ini diposting untuk memenuhi keperluan tugas mata kuliah Soft Skill dengan tipe tugas kelompok dengan rincian sebagai berikut:

Daftar Anggota Kelompok:

  1. Diah Putri Sani (42214960)
  2. Diah Sulistiyanti (42214964)
  3. Elin Zanuar S. (43214496)
  4. Hesti Kumala Sari (44214970)
  5. Rafika Paramita Riztanto (48214747)

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen

Dosen: Deasy Indayanti, SKOM.MMSI

 

Tugas Sistem Informasi Manajemen 1

  1. Apa yang dimaksud dengan Data dan Informasi?

Jawab:

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan, atau bisa dikatakan sebagai hal abstrak sebelum diolah menjad informasi. Contoh data misalnya: Arni, B. Inggris, 402, dsb.

 

Informasi merupakan hasil pengolahan dari data. Dengan kata lain, suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu menjadi informasi yang mengandung nilai bagi penerimanya, karena itulah nformasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

Sumber: http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-7.html

 

  1. Sumber daya utama yang dikelola oleh manajer!

Jawab:

Lima Bentuk yang Dikelola oleh Manajemen

  1. Manusia, yang biasanya disebut juga Sumber Daya Manusia, atau dalam perusahaan dikenal sebagai Pegawai.
  2. Material, yang biasanya ada dalam perusahaan dalam bentuk Bahan Baku yang akan diolah menjadi bahan setengah jadi atau bahkan bahan jadi yang menjadi sumber penjualan dan pendapatan perusahaan.
  3. Mesin termasuk Fasilitas dan Energi, yaitu teknologi dan mesin yang digunakan untuk proses produksi guna menghasilkan produk yang mendukung jalannya proses dalam perusahaan.
  4. Keuangan, yang biasanya berbentuk modal dalam perusahaan. Modal di sini bisa saja dalam bentuk modal uang maupun modal investasi (jika perusahaan sudah go public) yang ditanamkan agar perusahaan tetap memiliki dana untuk menjalankan aktivitasnya.
  5. Informasi termasuk Data. Dengan mendapatkan data mentah lalu mengolahnya menjadi informasi yang berguna, pusat tanggung jawab dalam perusahaan akan dapat mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan.

Sumber: http://anggasudrajat.blogspot.co.id/2012/10/5-bentuk-sumber-yang-dikelola-oleh.html

 

  1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Informasi?

Jawab:

Proses pengelolaan data yang didalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen atau pusat tanggung jawab dalam perusahaan.

Sumber: http://kayudha.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-manajemen-informasi.html

 

  1. Berikan contoh kompleksitas bisnis dilihat dari perkembangan teknologi yang semakin meningkat!

Jawab:

Salah satu yang paling terlihat adalah penggunaan teknologi pada perusahaan-perusahaan cabang. Sekarang perusahaan induk dengan cabang-cabang di seluruh kota dapat terhubung dengan mudah lewat internet. Teknologi satelit menghubungkan seluruh komunikasi dengan mudah dan cepat. Dengan ditemukannya internet, komunikasi semakin mudah dan cepat dilakukan.

 

Tugas Ini Diposting sebagai syarat pemenuhan tugas mata kuliah Soft Skill Sistem Manajemen Informasi 1 yang disusun oleh:

Nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Dosen Pengajar: Deasy Indayanti

Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen