Model Data Relasional

PENGANTAR BASIS DATA

LOGO_GUNADARMA

MODEL DATA RELASIONAL

DISUSUN OLEH:

Nama  : Diah Sulistiyanti

NPM   : 42214964

Kelas   : 2DA02

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2015/2016

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Secara umum basis data memiliki pengertian kumpulan data yang tersusun secara sistematik dan membentuk suatu informasi yang dapat dimengerti oleh orang yang membaca basis data tersebut.

Basis data terdiri dari unit terkecil yang disebut field, yaitu data dalam setiap sel. Lalu kumpulan field membentuk record dan kumpulan record membentuk satu basis data. Basis data dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan di perusahaan untuk melacak satu atau sejumlah kecil data dalam populasi data yang besar (biasanya lebih dari 2000 data) dengan menggunakan satu kata kunci identik untuk mempermudah pencarian data.

Dalam basis data dikenal adanya istilah model data. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai model data relasional yaitu model data dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris daln kolom yang selanjutnya disebut sebagai tabel relasi, sama seperti tabel pada umumnya.

Model ini dan secara khusus dan model data lain dalam sistem basis data secara umum, memiliki hubungan unik antara satu atribut dengan atribut lain yang bernilai valid. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengguna basis data mencari letak data yang dicari dalam suatu basis data.

 

  • Rumusan Masalah
  1. Bagaiman perbandingan antara model data relasional dengan model data lain?
  2. Bagaimana hubungan aribut dalam model data relasional?
  3. Bagaimana definisi hubungan atribut dan tupel dalam tabel relasi?

 

  • Tujuan Pembuatan Makalah

Makalah “Model Data Relasional” ini dibuat dengan tujuan untuk:

  1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Basis Data
  2. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Pengantar Basis Data
  3. Menambah Daftar Kepustakaan mengenai Model Data Relasional

 

  • Manfaat Pembuatan Makalah
  1. Sebagai tambahan referensi materi Model Data Relasional
  2. Sebagai penambah wawasan bagi pembaca secara umum dan mahasiswa secara khusus.

 

BAB II

PEMBAHASAN

  • Pengertian Model Data Relasional

Model data relasional adalah kumpulan dari kolom dan baris yang memiliki nama yang unik. Dalam setiap baris di dalam tabel ini terdapat hubungan dari beberapa nilai yang ada. Model data sendiri dalam basis data dikenal ada beberapa macam, yaitu:

  1. Model Data Relasional

Yaitu model data yang setiap data dan hubungan antar data memiliki nama yang unik yang berguna untuk merepresentasikan data. Model data ini adalah model data yang paling banyak digunakan sekarang karena bentuknya yang mudah dimengerti oleh siapapun, termasuk orang-orang non programmer. Hubungan dalam model data ini menganut hubungan relasional dalam matematika.

 

  1. Model Data Hirarki

Dalam model data ini, hubungan antar data dihubungan dengan record dan link dan pointer yang disusun menyerupai bentuk pohon. Masing-masing node pada pohon hirarki tersebut merupakan record data elemen dan emiliki hubungan kardinalitas 1:1 dan 1:M

 

  1. Model Jaringan

Model ini mirip dengan model data hirarki di mana hubungan antar data dihubungkan dengan record dan link. Perbedaannya terletak pada penyusunan record dan link serta hubungan kardinalitas pada model ini yang menyatakan 1:1, 1:M, dan N:M

 

  • Kelebihan Model Data Relasional

Model data relasional lebih mudah dimengerti oleh semua kalangan, termasuk dar kalangan non-programmer karena bentuk yang simpel dan penjabaran hubungan antar data yang mengambil konsep relasi dalam matematika.

Dengan bentuk yang mudah dipahami, programmer dapat dengan mudah melakukan berbagai operasi data misalnya query, update, edit, ataupun delete.

 

  • Istilah dalam Model Data Relasional

Dalam model data relasional, dikenal beberapa istilah, sebagai contoh, akan diberikan tabel 2.1 dan tabel 2.2.

 

tabel 2.1
tabel 2.1

 

tabel 2.2
tabel 2.2

 

Istilah yang terdapat dalam tabel tersebut di antaranya sebagai berikut:

  1. Relasi, dalam matematika disimbolkan dengan garis yang menghubungkan domain dan kodomain. Dalam model relasional, relasi dipresentasikan dengan satu kesatuan tabel, dari contoh di atas yang disebut relasi adalah tabel 2.1 dan tabel 2.2.
  2. Atribut adalah kepala dari setiap tabel relasi, sebagai contoh diambil tabel 2.1 maka yang disebut atribut adalah NAMA, NPM, KELAS, dan ALAMAT, dari tabel 2.2 yang merupakan atribut adalah MATA KULIAH, KODE, dan NILAI.
  3. Tupel adalah baris dalam relasi. Yang dimaksud baris di sini adalah satu baris secara utuh tanpa memerhatikan atribut. Dilihat dari tabel 2.1 yang merupaka tupel adalah (Diah Sulistiyanti, 42214964, 1DA02, Jl. P. Irian Jaya). Bila dilihat dari contoh tabel 2.2, yang termasuk tupel adalah (Pengantar Akuntansi, AK2425, 80)
  4. Domain adalah nilai yang dapat diterima dalam sebuah atribut, maksudnya nilai yang dimasukkan ke dalam domain harus homogen dan dapat dibaca oleh database, seperti dalam tabel 2.2, domain dalam atribut nilai adalah angka dari 10 sampai dengan 100.
  5. Derajat adalah jumlah atribut dalam tabel relasi. Dari tabel 2.1 sebagai contoh, derajat relasinya berjumlah 4, sedangkan di tabel 2.2 derajatnya berjumlah 3.
  6. Kardinalitas adalah jumlah tupel dalam tabel relasi. Kardinalitas dari relasi pada tabel 2.1 sejumlah 4, sedangkan pada tabel 2.2 kardinalitas dari reliasinya berjumlah 3.

 

  • Relational Keys

Dalam sebuah database, untuk mencari satu data dari jumlah data secara umum, dibutuhkan kunci untuk mempermudah pencarian dan mempersingkat waktu yang digunakan untuk melakukan tanpa harus melakukan scanning terhadap sleuruh data. Kunci-kunci relasional dalam database, terutama dalam model data relasional adalah sebagai berikut, dengan mengambil contoh dari dua tabel sebelumnya, yaitu tabel 2.1 dan tabel 2.2:

 

  1. Super Key

Super key adalah atribut atau sekumpulan atribut yang secara unik dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebuah tupel dalam relasi. Diambil dari contoh tabel 2.1 maka super key yang mungkin adalah: (NPM), (NPM, NAMA), (NAMA, ALAMAT), (NPM, KELAS), (NAMA,NPM, KELAS), (NPM, NAMA, ALAMAT, KELAS). Atribut NPM digunakan secara utama karena NPM setiap mahasiswa berbeda-beda karena iu disebut unik.

 

  1. Candidate Key

Candidate Key adalah super key yang himpunan bagiannya yang menjadi super key juga. Dilihat dari contoh tabel 2.1, maka yang dapat menjadi candidate key adalah NPM. Atribut KELAS tidak bisa dipakai karena kemungkinan data majemuk lebih besar, atribut NAMA dan ALAMAT dapat dijadikan candidate key jika keduanya menjadi alat identifikasi yag unik dalam tabel relasi.

 

  1. Primary Key

Prmary Key adalah candidate key yang unik dalam sebuah tabel relasi karena tidak ada primary key yang sama, sehingga kunci inilah yang paling bayak digunakan untuk mencari sebuah data dalam database. Berdasarkan contoh tabel 2.1 di atas, yang termasuk primary key adalah atribut NPM karena tidak ada mahasiswa yang memiliki 2 NPM yang sama.

 

  1. Alternate Key

Alternate Key adalah candidate key yang tidak dipilih sebaga primary key, berdasarkan contoh tabel 2.1, yang termasuk alternate key adalah (NAMA, KELAS)

 

  • Relational Integrity Rules

Dalam data relasional, satu data berhubungan dengan data lain atau dikatakan memiliki relasi. Hubungan antar satu data dengan data lain dalam relasi memiliki peraturan sesuai aturan database. Berikut adalah aturan-aturan dalam relational integrity rules:

  1. NULL

Adalah nilai atribut yang tidak ada dalam sebuah tupel dalam tabel relasi. Misalnya, dalam contoh tabel 2.1, apabila salah satu data mahasiswa tidak memiliki NPM, maka nilai dari atribut alamat akan terisi dengan NULL.

 

  1. Entity Integrity

Adalah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap tabel relasi harus memiliki sebuah primary key. Adapun primary key terseut harus unik dan tidak boleh ada yang bernilai NULL.

 

  1. Referential Integrity

Adalah peraturan yan menyatakan bahwa setiap atribut dari suatu tabel relasi harus memiliki hubungan yang valid dengan tabel relsi lainnya. Sebagai contoh dari tabel 4.2, atribut KODE MATA KULIAH harus memiliki hubungan valid dengan atribut MATA KULIAH dan NILAI.

 

  • Bahasa pada Model Data Relasional

Model data relasional menggunakan bahasa qury, yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Query terbagi dua, yaitu:

  1. Bahasa Query Formal

Yaitu bahasa Query yang diterjemahkan menggunakan bahasa atau simbol-simbol matematis. Bahasa Qery Formal terbagi menjadi dua juga, yaitu:

  1. Prosedural, yaitu bahasa query di mana pemakai harus memberi spesifikasi data yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, misalnya aljabar relasional.
  2. Non Prosedural, yaitu bahasa query dimana pemakai menjelaskan tupel yang diinginkan dengan menspesifikasikan predikat tupel yang diinginkan, misalnya kalkulus relasional. Kalkulus relasional terbagi dua, yaitu Kalkulus Relasional Tupel dan Kalkulus Relasional Domain.

 

  1. Bahasa Query Komersial

Adalah bahasa query yang dirancang oleh programmer sendiri sebagai suatu aplikasi yang user friendly agar lebih mudah digunakan. Contoh dari bahasa query ini antara lain: QUEL, QBE (Keduanya berbasis bahasa kalkulus relasional), lalu SQL yang menjadi bahasa pemrograman dari aplikasi database MySQL, yang berbasis bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional.

 

BAB III

PENUTUP

  • Kesimpulan

Model data relasional adalah salah satu model data dalam basis data. Model ini mengadopsi konsep relasi dalam matematikadi mana setiap atribut memiliki hubungan valid dalam satu tabel relasi. Model data relasional adalah model data yang paling banyak digunakan karena lebih mudah dipahami oleh kalangan umum. Dalam model data relasional dapat dilakukan operasi-operasi yang biasa dilakukan pada basis data, yaitu edit/ query, delete, dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan dalam model data ini adalah bahasa query formal dan query komersial.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://rizarulham.wordpress.com/2009/10/14/pengenalan-model-data-relasional/https://hildasilvia1892.wordpress.com/2012/10/13/model-data-relasional/http://ekochayoo84.blogspot.co.id/2012/10/model-data-relasional_9.html

 

Pengantar Basis Data Pertemuan 1

Setelah sekian lama nggak nge-blog karena ada masalah ini-itu sama komputer dan modem, akhirnya sekarang bisa nge-blog lagi.

Oh, bagi yang membaca review Black Haze per chapter yang saya buat, mohon maaf karena akan ada sedikit gangguan yang akan kita bahas di postingan lain.

Untuk saat ini kita akan membahas salah satu tugas kuliah saya yang baru. Salah satu mata kuliah yang perlu diseriusi, menurut saya. Karena di jurusan D3-Akuntansi yang jadi jurusan saya, mata kuliah “PENGANTAR BASIS DATA” ini di semester 3 hanya soft skill, namun di semester berikutnya namanya akan berubah menjadi “SISTEM BASIS DATA” dan menjadi ujian utama. Itu tuh yang ditandai bintang satu di KRS dan soalnya seratus biji tapi belum tentu saya dapat nilai seratus! Ya, yang itu!

Eng ing eng. Is dead saya!

Nggak deh. Amit-amit.

Oke, kebanyakan bacot nih. Sekarang kita bahas saja postingan tugas kuliah soft skill saya. Postingan ini berkaitan dengan materi di perteuan pertama di mana pokok bahasannya baru seputar pengertian basis data, jenis-jenis program untuk membuat data base, dan kelebihan dan kekurangannya bila dibandingkan dengan cara menyusun basis data tradisional.

9e765-datapic

Mulai dari pengertian basis data. Sebagaimana definisi pada umumnya, definisi mengenai basis data ada banyak jumlahnya. Semua orang punya perspektifnya dan kata-kata sendiri dalam menjabarkan definisi basis data. Kali ini definisi yang dijabarkan dari basis data adalah: “Kumpulan data (elektronis) yang terintegrasi dan digunakan oleh sebuah perusahaan besar atau enterprise untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan tersebut.”

Tiga hal yang ada dalam pengertian ini, yaitu kumpulan data elektronis, perusahaan besar, dan informasi yang berguna bagi perusahaan tersebut (yang ini adalah tambahan dari saya sendiri karena menurut saya sebuah definisi juga harus menjabarkan tujuan dari benda yang jadi objek definisi)

  1. Basis data elektronis. Kumpulan data berupa nama, alamat, dan nomor telepon yang dikumpulkan secara manual hanyalah data. Gabungan dari data-data itu lah yang membentuk data base. Dan untuk menggabungkan semua data itu dibutuhkan aplikasi untuk mempermudah. Tentunya bila dimasukkan ke dalam aplikasi, data manual berupa tulisan itu berubah menjadi data elektronis.
  2. Perusahaan besar atau enterprise. Bila data yang ada tidak terlalu banyak tidaklah diperlukan aplikasi data base. Dicatat ke dalam microsoft excel atau dicatat seara manualpun cukup.
  3. Menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan. Tujuan akhir dari pengumpulan data agar bisa diperoleh gambaran jelas mengenai data secara keseluruhan, tujuan pengumpulan data, dan kesimpulan keseluruhan data. Untuk mendapatkan semua itu, diperlukan data-data yang lengkap dan terorganisir dalam aplikasi data base.

Aplikasi pengolah data base (DBMS = Data Base Management System) yang banyak digunakan di Indonesia antara lain adalah Microsoft Access, SQL, mSQL, Oracle, dan dBase. Saya pribadi baru menggunakan dua jenis yaitu dBase yang berbasis Sistem Operasi DOS dan Microsoft Access.

Sistem Basis data atau kesatuan yang membentuk basis data adalah basis data itu sendiri ditambah aplikasi pengolah basis data atau DBMS untuk mengolahnya. Dengan adanya dua komponen itulah baru bis dikatakan sebagai kesatuan sistem basis data. Adapun secara mendetail, komponen sistem basis data terdiri dari:

  1. Hardware, kita perlu komputer untuk menampung aplikasi.
  2. OS,agar aplikasi bisa berjalan dibutuhkan sistem operasi yang berjalan dengan baik.
  3. DBMS, setelah sistem operasi bisa berjalan dengan baik barulah aplikasi DBMS dapat dijalankan.
  4. Data Base, adalah kumpulan data yang akan diolah dan disimpan dalam DBMS.
  5. Aplikasi lain, untuk mendukung berbagai aktivitas berkaitan dengan pengolahan data base.
  6. Network, karena dalam satu perusahaan besar, data base pusat dibutuhkan oleh semua departemen. Untuk itu, diperlukan network agar data base bisa diakses siapa saja dan tidak terjadi kerancuan data.

Tentunya DBMS dan sistem basis data yang kita ketahui sekarang tidaklah langsung seperti ini. Seua berasal dari nol, semua berasal dari tradisional. Manajemen file tradisional pernah dipakai di zamannya dan berikut akan dibandingkan kekuatan da kelemahan keduanya.

Manajemen File Tradisional

Kekurangan

  1. Kemungkinan akan terdapat kerangkapan data / data ganda / redudansi cenderung tinggi.
  2. Inkonsistensi data karena database satu departemen dengan departemen yang lain berbeda. Jika satu database diubah, belum tentu sisanya berubah.
  3. Rogram oriented, tergantung pada program DBMS yang dipakai tiap departemen. Ada perusahaan yang setiap departemen memakai DBMS yang berbeda.

Kelebihan

  1. Karena database dimiliki oleh setia departemen berbeda, jika ada satu database rusak, database yang lain tidak akan terpengaruh.

Manajemen File Sistem Basis Data

Kelebihan

  1. Tidak ada atau mengurangi redudansi
  2. Data konsisten
  3. Data oriented

Kekurangan

  1. Bila data pusat rusak (hanya ada satu database untuk satu perusahaan, setiap departemen mengacu pada database yang sama) seluruh data akan rusak.
  2. Perlu penyimpanan besar yang juga mengakibatkan meningkatnya biaya.
  3. Harus ada tenaga ahli yang bisa menjalankan DBMS

Nah itu tadi review singkat mengenai database. Masih pertemuan pertama jadi apa yang dibahas masih mudah dimengerti. Akhir kata dari saya, tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah soft skill “Pengantar Basis Data”

Penulis dan Penyusun

Diah Sulistiyanti

Nb: bila ada yang mau reblog silahkan tapi bilang dulu, copas silahkan izin dulu. Plagiat, sini gue hajar dulu.