Tujuh Lapisan Langit

Wahai langit cerah bercahaya

Kulihat air membasahi setiap mata

Darah tumpah di mana-mana

Mayat manusia berceceran bak tiada artinya

Kenapa kau terus diam saja?

 

Wahai langit jingga

Kudengar ucapan selamat tinggal dua manusia

Kulihat kegelapan datang siap memangsa

Kurasakan ratusan niat buruk di angkasa

Namun kenapa kau hanya diam saja?

 

Wahai langit putih nan suci

Kulihat dua orang berselisih

Mereka saling tikam hingga mati

Perselisihan berujung perang tiada henti

Tapi kenapa kau seperti buta tuli?

 

Wahai mega merah

Kulihat daratan penuh darah

Angkasa dipenuhi amarah

Manusia yang tersisa menjadi serakah

Tolong tanyakan pada-Nya, apakah Dia sedang marah?

 

Wahai langit kelabu

Jutaan mata memandangmu

Berharap kau dapat merasuk dalam kalbu

Memindahkan segala kegundahan mereka kepadamu

Tapi kenapa kau hanya menonton dalam bisu?

 

Wahai langit biru

Kau sudah mendengar curahan hatiku

Kuyakin kau juga melihat manusia di bawahmu

Meski begitu kau bisu, kenapa begitu?

Kenapa kau selalu tak pernah peduli?

Wahai langit malam nan sepi

Aku tak tahu harus bilang apa lagi
Kau seakan tak pernah peduli

Apa yang terjadi di dunia ini

Selama Tuhan memerintahmu, kau akan terus berada di sini

Menyaksikan kami para manusia ini

Berjuang dengan kaki sendiri

Entah menempuh kehancuran atau mati

Hingga saat kami kembali pada Tuhan nanti

Pohon di Musim Semi

Wahai pohonku

Di antara daun-daunmu

Dapatkah kuselipkan air mataku?

 

Wahai pohonku

Di batang kokohmu

Dapatkah kusandarkan segala gundahku?

 

Wahai pohonku

Di antara akar-akarmu

Mampukah kau menampung air mataku?

 

Wahai pohonku

Aku ingin bertanya sesuatu

Kenapa kau tak menjawabku?

 

Wahai pohonku

Kenapa kau seperti langit yang hanya bisu?

Apa kau senang menyaksikan air mataku?

 

Wahai pohonku

Di antara jemarimu

Bolehkah kuselipkan harapanku?

 

Wahai pohonku

Aku lelah

Bolehkah sekarang aku tidur bersamamu?

 

Aku Tak Mengerti Dirimu

Aku tak mengerti dirimu

Kau menatapku

Aku menatapmu

Hanya itu

 

Aku tak mengerti dirimu

Kubilang: “Aku benci padamu!”

Tapi kau diam membatu

Dan hanya berlalu dariku

 

Aku tak mengerti dirimu

Kau terluka untukku

Rentan nyawamu terenggut karenaku

Namun kau lari dariku

Menanggung sakit itu sendirian bersama bayanganmu

 

Aku tak mengerti dirimu

Kubilang: “Aku tak butuh kamu!”

Namun kau menyahutiku

“Bilang saja sesukamu. Akan kuterima semua amarahmu.”

 

Aku tak mengerti dirimu

Meski berjuta kata kejamku menghunjammu

Meski aku benci dan tak acuh padamu

Kau selalu ada di sisiku

 

Kau selalu melindungiku

Menjagaku dengan nyawamu

Memastikan kebahagiaanku

Sedang embiarkan dirimu sendiri tertidur

Berdua bersama sang waktu

Sungguh aku tak mengerti dirimu

Manhwa Corner: Noblesse

Salah satu cover volume pertama Noblesse, menampilkan cadis Etrama Di Raizel di sampul depan
Salah satu cover volume pertama Noblesse, menampilkan cadis Etrama Di Raizel di sampul depan

Bertemu kembali dengan saya di manhwa corner. Kali ini saya akan membahas salah satu manhwa paling terkenal di Korea saat ini. Yep, apalagi kalau bukan manhwa dari sang immortal tampan: Noblesse.

Berkisah tentang seorang noblesse yang terbangun dari tidur panjangnya setelah 820 tahun di sebuah bangunan terbengkalai di Korea, Cadis Etrama Di Raizel mendapati dunia yang dikenalnya sudah banyak berubah. Dan sang immortal kita ini berusaha beradaptasi dengan segala kemajuan teknologi saat ini.

Dari sinopsis singkat ini kita akan menyangka akan membaca komik webtoon dengan komedi yang kental dan sama sekali tak ada kesan menakutkan di sini. Tak salah sih, tapi juga tak benar.

Nyatanya di kisah ini kita akan dihadapkan pada pertarungan-pertarungan seru, kaitan masa lalu yang kuat di antara tokoh-tokohnya, karakter yang kuat, plot yang dalam, cerita yang padat, serta ciri khas manhwa yang membedakannya dengan manga: komedi mendadak yang sanggup mengocok perut.

Tak ada spasi di dalam komik ini. Cerita dan plot dirangkum secara padat tanpa bertele-tele. Kalian tak akan membuang-buang kuota kalau membaca komik ini. Tidak ada chapter yang tidak berharga untuk dibaca (kecuali chapter extra) Kamu tidak akan bosan membacanya.

Oh dan di Korea sendiri komik ini sudah dicetak lebih dari 7 jilid dan sudah dicetak dalam bentuk novel juga. Bahkan di setiap season baru, akan keluar video promosi dalam bentuk animasi yang sudah pasti membuat penggemar manhwa ini menggila.

Untuk chapternya sendiri masih berlanjut dan sudah sampai chapter 351 (hingga saat tulisan ini dipost) Namun sayangnya pengarang dan komikus manhwa ini sedang dalam keadaan tak sehat. Noblesse terpaksa dihentikan untuk sementara waktu, tapi kita berdoa saja semoga mereka berua lantas diberi kesehatan.

Dan inilah sebagian besar tokoh yang bermain dalam seri ini. Karena tokohnya sudah terlalu banyak, kita singkat saja jadi yang penting-penting saja ya.

 

Cadis Etrama Di Raizel

Wajahnya cool banget kan? Apa nggak bikin cewek teriak histeris?
Wajahnya cool banget kan? Apa nggak bikin cewek teriak histeris?

Noblesse yang baru terbangun setelah tidur panjangnya selama 820 tahun. Berwajah pria tampan berambut hitam di usia dua puluh tahunan, dia memesona hampir seluruh wanita di manhwa ini. Ciri khas yang membedakan dia dari manusia adalah matanya yang merah, persis seperti para nobles yang lain.

Dia dipanggil Rai oleh Shin Woo dkk. Saat pertama kali bangun, ia melihat banyak orang memakai baju seragam yang sama, yang ternyata adalah seragam sekolah Ye Ran High School. Dia bertemu Shin Woo yang mengira dirinya adalah anak asing yang tersesat. Dan sejak saat itu terus ke sekolah Ye Ran dan menempuh pendidikan di sana.

Di balik wajah datarnya, Rai punya cinta yang sangat mendalam pada manusia. Dikatakan oleh palayannya, Frankenstein, Rai sangat menyukai manusia sejak dulu dan tak akan pernah segan untuk membantu mereka.

Rai selalu antusias mencoba teknologi baru, seperti saat dia pertama kalinya ke warnet dan main game sejenis Point Blank (kalau di situs, namanya PC cafe, bukan warnet) dia kalah telak dari Ik Han dan Shin Woo. Lalu sejak lidahnya mencicipi rasa ramen, dia jatuh cinta pada makanan instan itu dan selalu memakannya hampir di setiap kesempatan.

 

Frankenstein

Kalo ada kepala sekolah kayak gini, kita nggak mau lulus kali ye?
Kalo ada kepala sekolah kayak gini, kita nggak mau lulus kali ye?

Pelayan setia Rai sekaligus butler di mansion Rai dulu. Sekarang menjadi kepala sekolah Ye Ran. Sewaktu bertemu kembali dengan Rai, dia sangat terkejut, tapi juga bahagia melihat masternya masih hidup.

Loyalitasnya patut diacungi jempol. Dan sisi gelapnya yang seringkali digambarkan tersenyum seperti orang gila dan menguarkan aura hitam di sekujur tubuhnya seringkali mengundang tawa.

Dia sudah hidup panjang dan kenapa dia bisa begini kuat padahal dirinya hanya manusia biasa, bukan nobles, masih menjadi pertanyaan.

 

Dari kiri ke kanan: M-21, Tao, Takeo.  Tao rambutnya sesuatu banget ya?
Dari kiri ke kanan: M-21, Tao, Takeo.
Tao rambutnya sesuatu banget ya?

M-21

Seorang manusia buatan yang ditolong Rai saat dia hampir dimusnahkan oleh teman seorganisasinya yang ditugaskan untuk membunuhnya. Mantan anggota Union.

Tak punya ingatan tentang masa lalunya. Rai mengizinkannya ikut dengannya untuk memulai hidup baru. Frankenstein meneliti pemuda ini lebih jauh dan mendapati bahwa di dalam tubuhnya ada sesuatu yang lain. Dia menjadi incaran utama Dr.Crombell untuk alasan yang masih belum jelas. Dipanggil Ajussi (panggilan setara “Paman” dalam bahasa Indonesia atau –san dalam bahasa Jepang) oleh Shin Woo, Ik Han, dkk.

 

Tao

Mantan anggota Union yang dulu ditugaskan untuk mencari informasi tentang Dr.Crombell. Namun sejak hampir dibunuh teman setimnya dan diselamatkan oleh Rai, dia ikut tinggal di rumah Frankenstein bersama Rai dan M-21. Dipanggil Hyung oleh Ik Han.

 

Takeo

Anggota setim Tao yang ikut selamat dan membelot dari Union. Bersenjatakan pistol laras panjang. Takeo menjadi satu tim dengan Tao di DA-5 karena adiknya disandera oleh Union, tapi ternyata semua itu cuma tipuan. Dia tidak punya adik dan sekarang ikut tinggal di rumah Frankenstein bersama M-21 dan Tao.

 

Regis K. Landegre

Biasanya Regis pakai baju seragam Ye Ran. Tapi yang ini lumayan juga
Biasanya Regis pakai baju seragam Ye Ran. Tapi yang ini lumayan juga

Noble yang tinggal di rumah Frankenstein. Dia bersama Seira dikirim ke dunia manusia untuk menyelidiki cara manusia hidup. Tanpa disangka mereka bertemu Frankenstein. Sebelum tahu kalau Frankenstein itu pelayan Rai, mereka mengira Frank hanya manusia biasa sehingga menggunakan pengendalian pikiran kepadanya. Setelah tahu semuanya, Regis ikut bersama Frankenstein dan menjadi pasukan pelindung Rai yang bernama RK-5.

 

Seira J. Loyard

Seira dan soul weaponnya: Deatscythe
Seira dan soul weaponnya: Deatscythe

Ketua Klan Loyard. Satu-satunya pureblood yang selamat di keluarganya. Dia dikirim bersama Regis untuk mengawasi anak itu atas perintah kakek Regis yang sudah dianggapnya sebagai ayah. Punya sifat yang dingin, hampir sama seperti Rai, tapi lemah kalau dipuji.

Dia diajak masuk Tao ke RK-5 sebagai no.5.

 

Dr.Crombell

Dari mukanya udah kelihatan jahat kan?
Dari mukanya udah kelihatan jahat kan?

Musuh utama para tokoh protagonis di manhwa ini. Dia licik, cerdas, punya banyak akal, dan tak punya belas kasihan. Kombinasi yang lengkap dengan sifatnya yang ambisius. Dia punya kekuatan yang sama dengan Frankenstein (elemennya maksudnya, bukan level. Kalau level kayaknya dia yang lebih kuat dan punya pengendalian lebih) Bila dilihat dari sifat, sepertinya dulu Frankenstein punya sifat seperti Crombell. Sekarang dia menjadi salah satu petinggi di Union.

 

Di kisah ini yang jadi musuh utamanya adalah Union. Union sendiri adalah organisasi buatan manusia yang diketuai oleh 13 elder. Dan sekedar info, Crombell sudah jadi elder ke-13. Tujuan Union adalah memperkuat manusia sehingga manusia bisa berkembang tanpa bantuan Noblesse. Tapi sebenarnya tujuan mereka lebih dari itu. Masih belum diketahui dengan jelas apa tujuan dan kenapa Union diciptakan. Tiga belas elder sendiri, ironisnya, tidak semuanya berasal dari manusia juga.

Union punya banyak pasukan elit, beberapa di antaranya adalah M series yang ada M-21 di dalamnya, DA-5 di mana Takeo dan Tao menjadi salah dua anggotanya. Serta Cerberus, pasukan elit pelindung elder ke-12, dan masih banyak lagi.

Nah para protagonis kita juga punya tim lho. Mereka disebut RK-5. Kependekan dari Raizel Knights. Yep mereka memang mengklain diri mereka sebagai pelindung Raizel. Organisasi ini dibuat seenak jidat oleh Tao tanpa persetujuan siapapun. Anggotanya saat ini ada lima, sesuai angkat di belakangnya. Dan anggota-anggotanya pun punya inisial nomor untuk panggilan. Urutannya adalah sebagai berikut:

Number 0: Frankenstein

Number 1: Tao

Number 2: Takeo

Number 3: Regis

Number 4: M-21

Number 5: Seira

Walaupun M-21, Regis, Frankenstein, dan Seira dimasukin secara paksa oleh Tao, tapi mereka mau-mau aja tuh dipanggil begitu.

Dan di kisah ini ada berbagai ras lho. Berikut akan saya jabarkan sebagai bonus.

 

  1. Noblesse

Ras yang paling kuat di manhwa Noblesse sejauh ini. Meski dibilang ras, anggota ras ini hanya satu, yaitu Cadis Etrama Di Raizel seorang. Tugas dari ras ini adalah mengawasi para nobles dari balik bayangan, dan mengeksekusi mereka bila ada yang melakukan kesalahan. Karena itulah, keberadaan Noblesse ditakuti oleh para noble. Raizel sendiri sebagai satu-satunya noble punya sifat teramat bijaksana, tak punya celah, hanya sedikit linglung terhadap teknologi manusia.

Seperti noble, Noblesse juga punya umur panjang, tapi bukan berarti tak bisa mati. Mata mereka merah dan punya semua kekuatan Noble. Tapi yang membedakan dia dengan para noble adalah pengendalian darah. Teknik seperti ini hanya ada dua orang yang menguasainya di dunia dan salah satunya adalah Noblesse.

Saat ini penggunaan nama Noblesse sudah bergeser. Para member di Union menggunakan nama ini bagi seluruh noble. Padahal sebenarnya Noblesse hanya ada satu.

 

  1. Noble
Enam clan leader yang saat ini melayani The Lord.
Enam clan leader yang saat ini melayani The Lord.

Makhluk abadi. Sering disalah artikan sebagai vampir oleh manusia. Punya kekuatan yang melebihi manusia. Mereka sudah ada sebelum manusia. Dan sejak masa lampau, manusia selalu meminta tolong pada mereka karena dulu manusia adalah makhluk lemah yang gampang ditakut-takuti oleh hal-hal di sekelilingnya dan karena dulu manusia merupakan ras paling lemah di bumi.

Para Noble tinggal di Lukedonia, sebuah pulau di segitiga bermuda. Di tampuk kepemimpinan, ada tiga belas ketua klan yang melayani noble tertinggi, The Lord. Nah The Lord inilah yang memiliki kekuatan pengendalian darah seperti Noblesse dan bisa dikatakan punya kekuatan yang hampir setara dengan Noblesse.

 

  1. Werewolf

Kalian nggak salah lihat kok. Memang ada werewolf di kisah ini. Mereka punya kekuatan yang sama seperti para Noble. Dan tentu saja wujudnya manusia setengah serigala. Tapi bedanya mereka tak punya pengendalian pikiran, sehingga mereka hidup lebih menyepi dari manusia, melebihi para noble. Anggota ras ini yang baru muncul hanya Muzaka saja.

 

  1. Manusia Buatan

Ini ras dari M-21, Frankenstein, Tao, Takeo, dan sebagian besar anggota Union. Mereka punya kemampuan di atas manusia sebagai hasil dari berbagai eksperimen pengembangan pada tubuh mereka. Meskipun entah dengan teknologi macam apa kemampuan mereka dikembangkan hingga level ini.

 

Nah inilah asal mula legenda vampir di manusia. Mereka adalah manusia yang mengikat kontrak dengan para Noble, namun melanggarnya. Mereka jadi ketagihan darah manusia dan menjadi makhluk yang dikenal manusia sebagai vampir.

 

Nah sekian pembahasan untuk manhwa Noblesse kali ini. Kita akan bertemu lagi di manhwa corner berikutnya. Jangan lupa like dan comment pos ini ya!

 

Xoxo

Diah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Manhwa Corner: Black Haze

0c6a05a1846a0992ba8262b7f19d9607
Ini cover Black Haze di sebagian besar situs manga berbahasa Inggris termasuk mangahere.com

 

Webtoon adalah tren yang sedang booming di Korea saat ini. Tersedia di website resmi webtoon reader dan website manhwa komik lainnya seperti naver dan batoto, webtoon adalah komik korea atau manhwa berbasis online dalam format gambar berwarna. Perbedaannya dengan manga atau komik berasal dari Jepang, antara lain: cara bacanya yang dibaca dari kiri, bukan dari kanan, peletakkan panel komik yang cenderung acak-acakan, tak rapat menumpuk, serta panjang halaman yang bisa mencapai meteran, sehingga hanya berjumlah 1-6 halaman, namun bila di situs komik umum, panjang komik dipecah hingga menjadi dua puluh halaman lebih.

Kali ini saya akan membahas sesuatu yang beda. Ini komik yang sedang saya gandrungi Satu dari sedikit manhwa (komik korea) yang menurut saya worth to read, fresh, dan patut dicetak di Indonesia.

Judulnya mirip seperti nama penyanyi rap, dan memang bila kita mengetikkan kata kunci ini tanpa embel-embe manhwa di belakangnya, kita akan menemukan sedikit sekali hasil pencarian yang memuat manhwa ini.

Berikut ini adalah prolog text yang saya kutip dari situs manga terdekat dan sudah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi kalau ada salah-salah kata maaf saja ya.

 

Seorang hantu wanita tengah menceritakan kisah masa lalu yang jadi prolog manhwa ini kepada Rood yang masih berumur tujuh tahun
Seorang hantu wanita tengah menceritakan kisah masa lalu yang jadi prolog manhwa ini kepada Rood yang masih berumur tujuh tahun

Hei, dengarkanlah bak-baik. Ini cerita dari zaman dahulu kala. Dikisahkan ada seorang raja yang menemukan sebuah pintu. Dan dari dalam pintu itu keluar ribuan iblis. Ya, benar. Itu adalah pintu menuju dunia iblis. Karena terbukanya pintu itu, para iblis keluar dan menyebabkan kekacauan besar. Daratan menjadi merah oleh darah dan manusia di ambang kepunahan.

Kemudian seorang raja manusia memohon kepada Tuhan: “Oh Tuhan, tolong berikan kami kekuatan untuk menyingkirkan para iblis.”

Ajaib. Muncul cahaya yang bersinar terang dari langit dan para iblis pun berubah menjadi asap dan menghilang. Kemudian muncul tanda di tubuh para manusia terpilih. Mereka yang memiliki tanda itu punya kekuatan lebih. Sejak saat itu, orang-orang dengan simbol tersebut dikenal sebagai penyihir.

Sekali lagi, keadamaian datang ke dunia ini.

Tapi, hei, kau tahu? Yang mengabulkan permintaan sang raja itu sebenarnya bukanlah Tuhan, melainkan… Raja iblis.

Master Opion menemukan Rood sendirian di dalam gudang bersama beberapa kerangka manusia. Di sini menjadi akhir dari prolog Black Haze.
Master Opion menemukan Rood sendirian di dalam gudang bersama beberapa kerangka manusia. Di sini menjadi akhir dari prolog Black Haze.

Dari tulisan di atas kita sudah bisa melihat sisi gelap cerita ini bukan? Nah cerita ini sendiri bercerita tentang seorang anak lima belas tahun bernama Rood Crishi. Anak yang tampak biasa-biasa itu punya rahasia: dia adalah sang Black Magician yang terkenal. Yang tahu rahasia ini hanyalah Master Opion yang juga ayah angkat Rood dan Miss Ren, perempuan yang banyak membimbing Rood dalam setiap misinya.

Setelah misi yang gagal, Rood dikirim ke sekolah sihir Helios untuk menolong anak dari seorang Duchess yang dibuly di sekolah dan selalu dipanggil monster. Misinya adalah menghentikan bully terhadap siswa itu.

Namun apa yang menanti Rood di sekolah itu jauh lebih besar, dan mungkin akan mengungkap masa lalu Rood yang misterius.

Oh iya, di sini cara mengaktifkan kkuatannya uik lho. Tapi ya… kalau dipraktekkin di film, nggak cucok. Kurang greget kalau di film, tapi kalau di anime pasti keren bingits.

Nah di manhwa ini para penyihir memiliki simbol penyihir di tubuh mereka. Cara mengaktifkannya adalah dengan menyebutkan nama kebangkitan. Mantranya begini: “My name is [Nama kebangkitan] awaken!”

Konon nama kebangkitan ini muncul begitu saja di momen pertama saat si penyihir bangkit. Dan masih menjadi kontroversi apakah seorang penyihir dapat memlih nama kebangkitan sendiri atau tidak.

 

Tokoh-Tokoh

Sebenarnya ada banyak sekali tokoh di manhwa ini dan akan selalu bertambah seiring perkembangan cerita. Tapi di sini saya hanya akan menjabarkan tokoh-tokoh utamanya saja ya.

Ini Rood Crishi yang tampil sehari-hari di Helios dan di Opion
Ini Rood Crishi yang tampil sehari-hari di Helios dan di Opion
Ini Rood yang sudah berubah menjadi Blow. Beda banget kan? Anak kecil kayak gitu kok bisa jadi ganteng gini ya? Ya itulah salah satu misteri di Black Haze
Ini Rood yang sudah berubah menjadi Blow. Beda banget kan? Anak kecil kayak gitu kok bisa jadi ganteng gini ya? Ya itulah salah satu misteri di Black Haze

Rood Crishi

Nama Kebangkitan: Blow

Rank: Rank 1 Opion magician

Power Type: Darkness

Tokoh utama cerita ini. Terkenal sebagai Black Magician. Dan karena keterkenalannya ini, diincar banyak penyihir. Bahkan seorang penyihir dari Asosiasi Penyihir, Shic Muon, terobsesi untuk bertarung dan mengalahkannya. Belum ada yang tahu kenapa Rood bisa seterkenal ini.

Sekarang berada di Helios di tingkat Idun (tingkat 1 alias paling dasar) dan dalam misi untuk melindungi Lidusis Dien Artian, putra kedua Duchess Dayner Artian, yang dibully di sekolahnya. Teman baik Lidusis dan Dio Varus.

Lidusis Dien Artian.

Ini Lidusis yang udah dipotong rambutnya. Ganteng ya?
Ini Lidusis yang udah dipotong rambutnya. Ganteng ya?

Putra kedua Duchess Dayner. Dijuluki monster sejak kecil, bahkan oleh kakaknya sendiri. Namun dia tetap tumbuh menjadi anak yang baik. Sejak kecil tak dipedulikan oleh para pelayan sehingga sering bertingkah tidak seperti bangsawan seperti tidur di kebun. Tak ada yang tahu kenapa dia dijuluki monster.

Di sekolah dibully dengan julukan monster dan tak punya teman, namun tetap pasrah karena merasa bahwa apa yang terjadi sekarang adalah akibat kesalahannya sendiri.

 

Dio Varus

Dio yang ada di foto ini adalah Dio yang sedang "kambuh" Kalian lihat matanya yang seperti ular kan? Itu tanda bahwa dia bukanlah manusia
Dio yang ada di foto ini adalah Dio yang sedang “kambuh” Kalian lihat matanya yang seperti ular kan? Itu tanda bahwa dia bukanlah manusia

Nama asli: Diorook

Ras: Demon

Teman sekelas Rood sekaligus Lidusis. Masuk ke Helios di Idun (tingkat 1) dengan peringkat paling rendah, berlawanan dengan Rood yang masuk dalam peringkat pertama (walaupun Roodnya sendiri nggak pernah ngikutin tes tersebut. Itu cuma karangan Master Opion aja)

Menjadi anak paling lemah dan penakut serta selalu pasrah pada tindakan Rood, semula tak ada yang mempertimbangkan Dio. Namun sebenarnya Dio bukanlah manusia. Dia juga berada dalam misi di sekolah tersebut.

 

Shic Muon

Ini Shic Muon yang asli. Rambutnya merah
Ini Shic Muon yang asli. Rambutnya merah
Dan ini Shic Muon sebagai Asujen Baldwin. Banyak yang bilang, versi ini jauh lebih ganteng. Sebenarnya ini diambil dari adegan di mana Shic ditantang oleh dua orang Hereis. Di sini dia pergi nerima ajakan dua orang itu sambil bilang: "Kalian sendiri yang tanggung akibatnya."
Dan ini Shic Muon sebagai Asujen Baldwin. Banyak yang bilang, versi ini jauh lebih ganteng. Sebenarnya ini diambil dari adegan di mana Shic ditantang oleh dua orang Hereis. Di sini dia pergi nerima ajakan dua orang itu sambil bilang: “Kalian sendiri yang tanggung akibatnya.”

Nama Kebangkitan: Shicmuon

Rank: Rank 1 Asosiasi Penyihir

Pekerjaan: Penyihir Asosiasi

Alias di Helios: Asujen Baldwin

Shic bisa dibilang penyihir yang paling aktif di sini. Bagaimana tidak? Dia rela datang ke semua tempat yang kabarnya disinggahi Rood, untuk bisa menantangnya berkelahi dan mengalahkannya. (Rajin banget ya?) Terus dia masuk ke Helios di tingkat Hereis (tigkat 3 alias yang paling tinggi) setelah dibujuk bahwa ada Black Magician di Helios. Dia kira dia kena tipu masternya, eh ternyata beneran ada Black magician alias Rood di sekolah tersebut.

 

Oh iya, di cerita ini sekolah Helios bisa dibilang jadi pusat latarnya. Ini adalah sekolah elit tempat mencetak para penyihir berbakat. Sekolah ini dikenal ketat dalam menyeleksi murid dan dalam soal ujian kenaikan tingkat. Umur tidak dipersoalkan di sekolah ini. Siapa saja bisa menjadi murid di sini. Isi sekolah ini kebanyakan dari kalangan bangsawan dan keturunan penyihir terhormat. Dari Prof. Heil, kita mendapatkan sedikit bocoran, bahwa banyak murid yang depresi karena gagal ujian di sana. Jadi jangan bermimpi tinggi-tinggi dulu kalau tidak mau kecewa di akhir.

Nah di sekolah ini ada tiga tingkatan.

  1. IDUN, merupakan tingkat 1 atau tingkat dasar. Rood, Dio, dan Lidusis ada di tingkat ini. Bisa dibilang semua murid yang ada di sini baru bisa belajar dan sedikit teknik bertarung. Sihir pun masih minimal banget. Singkatnya, mereka ini masih murid sekolah standar yang cuma bisa baca tulis dan mengerjakan tugas sekolah berupa esai dan teori semacam itulah. Lambang untuk Idun adalah matahari hitam di armband-nya.
  2. KLADS, tingkat 2, sudah bisa sihir tahap dasar dan menengah. Lambang matahari biru. Salah dua anggota di kelas ini adalah Putri Yutiarien dan Manon.
  3. HEREIS, teingkat 3 alias tingkat akhir di Helios. Sudah bisa beberapa sihir tingkat tinggi meski belum bisa disamakan dengan penyihir resmi. Dan mereka belum bangkit. Lambang matahari emas. Jumlah mereka hanya dua puluh orang, karena itu mereka dibilang elite. Karena dari lima ratusan lebih siswa Idun, nantinya akan disaring kurang lebih dua ratus siswa untuk Klads hingga akhirnya hanya 20 orang untuk Hereis. Sistem seleksi untuk tingkat ini sangat ketat bahkan bisa memakan waktu sampai bertahun-tahun untuk bisa mencapai tingkat ini. Anggota tingkat ini antara lain: Chevel Phon Hadelio, Linus, dan Shic Muon.

 

Yep kalian nggak salah denger, Shic Muon emang dimasukkin Lanoste di tingkat ini. Padahal ini menyalahi aturan lho. Makanya anak-anak Hereis sempet sepakat buat menguji Shic apakah dia pantas langsung memakai baju Hereis meski statusnya masih murid baru. Tapi ini baru rencana aja dan untungnya gagal. Psst… bener-bener ada murid yang nekat lho melakukan hal ini tanpa sepengetahuan yang lain. Bahkan dia menantang Shic untuk duel. Untung ada Rood dan Chevel yang nggak sengaja lewat terus nolong mereka, kalo nggak dua murid Hereis malang itu bakal abis sama Shic.

Nah segitu saja pembahasan di manhwa corner kali ini. Tunggu manhwa corner selanjutnya. Dan terus dukung pengarang komik ini di Cafe Naver ya

 

Xoxo

Diah

 

 

Spora: Teror Monster di Sekolah

cover spora

Judul buku      : Spora

Pengarang       : Alkadri

Penerbit           : Moka Media

Tahun Terbit    : 2014

Tebal Buku      : 235 halaman

 

Tim KIR salah satu SMA di Bogor baru saja pulang dari study wisata ke Brazil, mengikuti konferensi KIR internasional di sana. Setibanya di Indonesia, mereka disambut hujan lebat. Empat anggota KIR yang ngekos terpaksa tinggal dan menginap di sekolah karena mereka tak punya sanak keluarga yang menjemput seperti anak-anak lainnya. Mereka berempat tidur di ruang KIR. Salah satu anak tersebut, Sasa, tanpa sengaja menemukan beberapa stoples dalam balutan kantung basah. Karena penasaran, ia pun membukanya. Dan itulah awal cerita ini dimulai.

Muhammad Alifudin jika dilihat dari mata siapapun adalah anak yang di bawah standar tokoh-tokoh tampan di novel maupun dunia nyata. Dia bukan anak penuh kekepoan seperti kebanyakan tokoh novel. Dia hanya selalu dirundung masalah sepanjang hidupnya, seperti saat dia pagi-pagi buta sudah menemukan mayat dengan kepala pecah berkeping-keping di lapangan sekolah.

Kejadian ini tentu saja membuat heboh, terutama setelah diketahui bahwa mayat itu adalah satpam sekolah Alif. Ia pun ditanya-tanyai oleh polisi perihal mayat itu karena dialah yang pertama menemukannya. Dan karena sempat terkejut—walau hal ini tak disadari oleh Alif sendiri—ia tidak langsung melapor pada polisi. Ini membuat kecurigaan pihak berwajib jatuh padanya. Bahkan salah satu gurunya merekomendasikannya untuk pergi ke psikiater, siapa tahu jiwanya terguncang, yang jelas ditolak mentah-mentah oleh Alif.

Masalah tak berhenti sampai di situ, tak berapa lama ada dua mayat lagi ditemukan. Lagi-lagi Alif menemukan dua mayat itu pertama kali. Dan kali ini ia tidak bisa lari. Polisi yang tak punya bukti, akhirnya membebaskan Alif setelah diinterogasi beberapa saat di kantor polisi.

Beberapa hari kemudian terdengar kabar bahwa tiga korban tersebut meninggal akibat tembakan senapan angin. Dan pelakunya adalah kadet kepolisian yang saat itu tengah menghilang secara misterius. Namun Alif ragu. Ia yakin ada sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih besar mengancam orang-orang di sekitarnya. Dan sesuatu itu menarik paksa Alif untuk melihat kembali masa lalunya yang kelam.

Di Indonesia, genre horor identik dengan makhluk metafisika, berwujud seram, dan tak bisa dimusnahkan dengan cara apapun atau orang psyco yang hobinya membunuh orang seenak jidat dengan cara-cara sadis bin repot bingits. Namun Kak Alkadri datang dengan hawa segar baru. Sci-fi thriller adalah salah satu dari sekian banyak genre yang jarang dilirik oleh novelis Indonesia sekarang. Menghadirkan wujud monster yang berbeda dan tak punya hati, Kak Alkadri sukses membuat jantung saya mencelus di novel ini.

Namun kurangnya deskripsi yang kuat, yang mampu membuat kita memperlambat laju membaca kita dan menikmati setting yang menggugah daya khayal, membuat novel ini cepat sekali berlalu. Kesan horor cukup kental di novel ini, cukup baik untuk diberi bintang tiga oleh good reads (dari segi horor saja) dan kesan horor tersebut dilengkapi oleh ilustrasi yang jujur, membacanya di tengah hujan membuat bulu kuduk saya agak berdiri. Suasana suram cukup terbangun di novel ini mengingat banyak darah yang tumpah di sini. Tapi sekali lagi, deskripsi kurang kuat menjadikan alur horor di novel ini terlalu ringan dan hanya membuat saya deg-degan selama sesaat saja.

Muhammad Alifuddin, salah satu tokoh yang jarang saya jumpai di novel-novel zaman sekarang. Dia sangat blak-blakan, tanpa empati, penuh kekurangan, alih-alih kelebihan, dan sungguh manusiawi dalam banyak arti (mau tahu lengkapnya? Baca novelnya saja!) Dua jempol untuk Kak Alkadri karena bisa menciptakan tokoh yang begini manusiawinya. Penokohan seperti ini yang patut dicontoh oleh novel-novel Indonesia, manusiawi, itu yang paling penting. Karena di kenyataan, orang yang paling berani pun akan tak berkutik setidaknya satu kali ketika menghadapi ketakutan terbesarnya.

Singkat kata, novel ini saya beri bintang… tiga. Hanya tiga. Tak lebih. Nilai plus untuk suasana suram dan horor yang sukses dibawakan. Nilai minus untuk deskripsi yang terlalu singkat. Tapi secara singkat, novel ini patut dikoleksi. Dan saya katakan di sini: “Saya tidak menyesal membeli novel ini di toko buku hingga harus berjingjit untuk meraihnya di rak tertinggi.”

 

 

 

 

 

 

Jurnal Reader #9

novel the real past

WARNING: TULISAN INI ADA KEMUNGKINAN MENGANDUNG SPOILER. BAGI YANG TIDAK INGIN MEMBACANYA, SILAKAN SEGERA KELUAR DARI HALAMAN INI

The Real Past. Dari kata-katanya, kita tidak akan bisa menebak makna novel ini sebenarnya. Tapi bila ditilik dari covernya, maka kita sudah bisa menebak sedikit isi buku ini. Ada gambar gapura, dua orang remaja yang masuk berpuytar ke dalam pusaran berwarna kuning-jingga. Saya menebak ini semacam perjalanan ke masa lalu ke tempat di mana sebuah kerajaan Hindu-Budha kuno masih berdiri di Indonesia

Yap. Saya benar. Buku ini mengisahkan perjalanan dua orang remaja SMA bernama Dara dan Bagus ke kompleks candi peninggalan Majapahit di Trowulan. Karena kenekatan Dara, mereka berdua terbawa arus distorsi ruang dan waktu hingga menyasar ke kerajaan Majapahit di tahun 1498, di masa pemerintahan Girindrawardhana, raja terakhir Majapahit sebelum akhirnya takluk saat masa kerajaan islam di Nusantara.

Jujur saja, saya berdebar-debar membaca novel ini apalagi setelah Dara memasuki distorsi ruang dan waktu dan mendarat di Wilwatikta, ibukota kerajaan Majapahit. Deskripsinya meskipun tak lengkap, sudah mampu memberikan efek tegang, membuat saya bisa berimajinasi tentang seperti apa hutan di masa itu.

Deskripsi yang cukup keren untuk sebuah novel perdana. Saya harus katakan saya salut pada Kak Ayu Dewi. Meski novel ini mengandung romansa, bahasanya dikemas tak terlalu berbunga-bunga. Yah bagi laki-laki pasti masih terlalu lebay. Tapi bagi perempuan seperti saya, perasaan yang dirasakan Dara sangatlah wajar. Masih dalam batas kewajaran, baik perasaan menggebu-gebunya maupun caranya mendeskripsikan perasaan yang dia rasakan saat itu.

Untuk sebuah novel berlatar sejarah yang memadukan unsur teenlit ke dalamnya, saya harus salut. Meski sudah ada yang mengangkat tema serupa, banyak mungkin malah, tema ini sudah jarang dilirik sekarang ini sejak maraknya novel-novel terjemahan yang merajalela. Novelis-novelis kita seolah malu untuk mengangkat tema dalam negeri. Padahal coba bayangkan kalau misalnya di salah satu candi di Trowulan benar-benar ada lorong mirip sumur yang diceritakan di novel? Bukankah itu keren?

Maka dari itu saya sangat merekomendasikan novel ini bagi remaja yang ingin mencoba nuansa baru di pernovelan remaja Indonesia. Saya belum selesai membaca novelnya saat saya menulis post ini, tapi akan segera saya selesaikan dan saya akan tulis pendapat saya selengkapnya berikut reviewnya.

Jurnal Reader #8

cover spora

 

WARNING: TULISAN INI ADA KEMUNGKINAN MENGANDUNG SPOILER. BAGI YANG TIDAK INGIN MEMBACANYA, SILAKAN SEGERA KELUAR DARI HALAMAN INI

 

Spora. Dari judul dan covernya saja kita sudah bisa menebak seperti apa isinya. Yap. Tentang spora jamur yang putih-putih lembut dan selalu banyak tiap muncul hujan itu. Memang tak terlihat, tapi bagi yang geli jamur, pasti langsung bergidik mendengar kata spora. Rasanya langsung gatal-gatal kalau dengar kata jamur.

Dan berhubung sekarang ini (bulan Januari) musim hujan sedang lebat-lebatnya, pas sekali baca novel horor ini. Terasa seramnya.

Dari covernya saja kita sudah bisa menebak. Toh di novelnya juga tertera genre novel ini adalah horor. Dari cover saja mata kita para pecinta horor ini sudah dimanjakan dengan cover bernuansa hitam di atas putih. Tulisan judul yang terbuat dari bintik-bintik hitam menambah kesan horor. Sosok monster yang dalam tahap tansisi yang kelihatan speerti menjerit juga jadi nilai tambah cover ini.

Soal isinya tak pelru diragukan. Saya tak menyesal membeli novel ini. A worth to read! Dua jempol untuk Kak Alkadri! Jantungku berdebar membaca konflik yang kian meningkat. Tapi kok rasanya tak terlalu banyak konflik di awal cerita ya? Memang menegangkan penuh misteri, tapi rasa mendebarkannya itu baru terasa di akhir.

Tapi ending yang pas membuatku tak kecewa sampai berjingjit di toko buku untuk meraih buku ini dari rak tertinggi.

Secara pribadi, aku suka karakter Alif. Dia karakter utama yang gelap, serba tak bisa apa-apa selain bermodalkan keberanian. Dia benar-benar manusiawi. Jauh dari kesempurnaan. Caranya menyampaikan perasaan sama sekali tak bertele-tele. Tak cengeng. Aku suka karakter seperti ini.

Suasana gelap pun mampu dibangun dengan apik oleh Kak Alkadri. Secara singkat, novel ini benar-benar worth to read. Bila di good reads memberi bintang tiga, kali ini saya sependapat. Nilai plus minus lebih jauh akan dibahas di review selengkapnya yang menyusul nanti.