Pandangan semua orang tertuju ke langit di mana sesosok naga biru besar, Dio, mencengkam tubuh Aravesk sambil membawa seseorang di genggaman tangannya.
Blow, dalam genggaman tangan Dio, berusaha menghentikan sahabatnya itu. Di belakang Dio, Shic, mencoba menghentikan Dio dengan pedang yang tak sengaja dilepaskan Rood. Dia mencoba menancapkan pedang itu di ekor Dio, tapi pedang itu malah patah. Dan Dio yang memang dari sananya sudah tak suka dengan Shic, langsung menyembur Shic beserta semua orang yang ada di langit hingga mereka semua berjatuhan dari angkasa.
Dari permukaan tanah, Orphell hanya bisa menganga melihat betapa besar kekuatan Dio sebenarnya.
Melihat master Opion ikut jatuh, Rood menghardik Dio apa yang sedang ia ingin lakukan. Dio menandaskan pada Rood bahwa dia tidak membunuh satu manusia pun… kayaknya. (eh buset, ada bapak angkatnya Rood lho di bawah sana!)
Di bawah, Shic masih baik-baik saja karena terlindung baju buatan Lanoste. Dia lantas menggeram, menggumam kepada Rood untuk mengajari hewan peliharaaannya itu sedikit sopan santun.
Di langit, Naga itu lantas berujar pada Rood untuk membuktikan siapa dirinya sebenarnya di sana saat itu juga. Rood bingung.
Di atas kepala Garmode, Ruby berniat menyusul Dio. Dia lantas menyuruh Elzeble untuk menangani sang sosok hitam itu. Elzeble menyanggupi dan menyuruh Ruby pergi, tapi ternyata garmode terbangnya lelet bener.
Rood bertanya apa maksud Dio. Lantas naga itu menjelaskan, bila itu [dia] maka dia pasti bisa memerintahkan gerbang untuk dan menutupnya dari dalam. Rood lantas mengatakan: “Kamu kira kalau aku bilang, “Tutup pintunya” maka pintu itu akan menutup sendiri?”
Dio membenarkan, namun tidak ada yang terjadi. Mereka berdua kebingungan. Dio bilang Rood kurang tulus mengucapkannya. Tapi alih-alih meladeni Dio, pandangan Rood tertuju pada kerusakan di bawah sana, bertanya kenapa Dio menyerang manusia secara membabi buta dan bilang bahwa tidak akan ada yang sama seperti dulu. Lantas dengan mengeluarkan senjata mananya, dia bertanya: “Apa kau ingin jadi musuhku?”
Dio menolak, tapi sebelum dia sempat beralasan, Aravesk bergerak. Dari jauh, Marquess Haadelio, ayah kandung Hadelio, berniat membatalkan pengamanan tingkat dua karena…
Gerbang menutup sendiri.
Rood yang menyaksikan gerbang itu mentuup, hanya bisa ternganga dan menggumam: “Kau bercanda kan?”