Review Omen #1: Omen oleh Lexie Xu

omen #1

Review Omen #1: Omen oleh Lexie Xu

IDENTITAS BUKU

Judul: Omen

Pengarang: Lexie Xu

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal Halaman: 312 halaman

Tahun terbit: 2012

 

Penampilan bisa menipu, kira-kira itulah yang ingin diajarkan oleh Lexie Xu di buku terbarunya yang berjudul Omen. Dibuka dengan adegan berlatar sudut pandang Eliza Guruh, novel ini akan membawa pembacanya menelusuri setiap fakta seolah-olah ikut terlibat ke dalam kasus yang dialami tokohnya.

Erika Guruh adalah siswi pembuat onar nomor satu se-SMA Harapan Nusantara. Gadis berpenampilan gothic nyentrik ini menyimpan rasa iri yang sangat besar kepada saudara kembarnya, Eliza Guruh. Eliza dan Erika digambarkan seperti langit dan bumi. Eliza tampil feminim dengan rambut panjang seperti dismoothing, tingkah laku sempurna layaknya seorang puteri, dan menadi siswi populer di sekolahnya sekaligus pacar idaman semua laki-laki. Sementara itu, Erika Guruh, kakak kembarnya, hobi membuat onar di sekolah, melanggar peraturan guru, langganan masuk ruang detensi dan ruang kepala sekolah, penampilan berantakan dan sikap tomboy yang kelewat batas. Pribadi yang bertolak belakang ini membuat mereka berdua mendapat perlakuan berbeda dari semua orang termasuk di keluarga sendiri. Di saat Erika diperlakukan seperti anak tiri, Eliza diperlakukan bagai ratu di mana pun ia berada. Seringkali orang membanding-bandingkan keduanya di berbagai kesempatan, menjadikan Eliza sebagai pemenangnya. Hal ini menimbulkan rasa iri yang mendarah daging pada Erika terhadap saudara kembarnya sampai jauh di dalam hatinya, Erika ingin membunuh Eliza. Suatu hari, Eliza ditemukan sekarat di proyek pembangunan dengan empat pisau menancap di tubuhnya. Seluruh pihak berprasangka bahwa dirinyalah yang mencelakai Eliza karena iri pada gadis itu.Akhirnya Erika menjadi musuh semua orang, bahkan teman-teman Erika yang paling setia pun ragu akan alibinya. Percaya atau tidak, semua fakta mulai mengarah pada Erika dan gadis itu pun mulai percaya bahwa dirinyalah yang mencelakai Eliza.

Kira-kira itulah sepenggal adegan dalam novel terbaru Lexie Xu. Dengan ciri khas berupa genre thriller, Lexie Xu kembali hadir dengan novel seri terbarunya: Omen series, setelah sukses dengan seri pendahulunya, Johan series. Omen sendiri merupakan buku pertama dari keseluruhan Omen series yang direncanakan akan ada tujuh buku. Dengan twist tak terduga, fakta-fakta yang tak ubahnya puzzle yang rumit, dan gaya bahasa ringan khas novel teenlit (remaja), novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Terutama bagi yang bosan dengan genre romance atau drama biasa. Ditambah lagi, Lexie Xu sangat pandai menyisipkan sisi romantis tanpa membuat pembacanya mabuk roman. Tingkah laku Erika yang selalu bicara apa adanya—alias tepat sasaran—menciptakan komedi yang cukup menghibur dan tak terkesan memaksa di dalam novel ini.

Namun, bagi yang tidak menyukai gaya bahasa teenlit yang sudah pasti memakai kata “gue”, “elo”, (maaf) “bego”, bahasa gaul masa kini lainnya, sebaiknya tidak membaca novel ini. Gaya bahasa yang kurang estetis akan menjadi pengganggu utama bagi anda yang menyukai gaya bahasa semacam yang digunakan oleh Michael Scott, Andrea Hirata, atau J.K.Rowling.

Di tengah maraknya novel drama dan teenlit yang mengangkat tema serupa, beda lokasi dan tokoh saja, novel Omen ini merupakan warna baru bagi dunia novel teenlit Indonesia. Sebuah bukti bahwa sebuah novel detektif tidak harus serumit Sherlock Holmes dan tidak harus dibawa dalam gaya bahasa kolot. Maka, novel ini merupakan bacaan wajib bagi anda yang ingin nuansa baru dalam novel teenlit.