Penilaian Persediaan Selain Berdasarkan Harga Pokok

Penilaian nilai persediaan berdasarkan selain harga pokok dapat melalui beberapa cara dan metode, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Nilai terendah antara biaya dengan harga pasar. Jika harga pasar satu persediaan lebih rendah daripada harga pokoknya, kita harus menentukan mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar. Dalam metode ini tidak memerhatikan metode yang digunakan, bebas memilih harga pokok atau harga pasar mana yang terendah. Metode ini dapat digunakan untuk setiap jenis persediaan, kelompok persediaan tertrtu, maupun persediaan secara keseluruhan.

 

  1. Metode Laba Kotor untuk Megestimasi Persediaan. Penjualan dapat dibagi ke dalam dua komponen, yaitu Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualan. Metode ini berguna untuk mengestimasi persediaan dalam laporan keuangan bulanan atau triwulan dalam sistem persediaan dnegan metode fisik atau periodik serta berguna untuk mengestimasi harga pokok barang dagang yang rusak akibat kebakaran atau bencana lain. Tahap-tahapnya antara lain sebagai berkut:

 

  1. Menentukan presentase laba kotor penjualan bersih sebelum penaksiran nilai persediaan barang dagang.
  2. Menghitung nilai Harga pokok penjualan barang untuk periode diadakannya penaksiran nilai persediaan.
  3. Menghitung Persediaan akhir dengan menjumlah persediaan awal dengan pembelian sebelum dikurang persediaan akhir.

Adapun dua rumus untuk menentukan presentase laba kotor adalah sebagai berikut:

  1. Presentase laba kotor atas penjualan, dan
  2. Presentase laba kotor atas biaya

 

  1. Metode Persediaan Eceran. Metode ini banyak digunakan di departemen yang perputaran barangnya lebih tinggi ata dengan kata lain, dijual secara eceran. Penggunaan metode ini untuk menaksir harga pokok persediaan barang dagang suatu perusahaan pada akhir suatu periode dapat dilakukan dalam tahap-tahap sebagai berikut:
  2. Menentukan presentase harga pokok barang dagang yang tersedia untuk dijual terhadap harga jual eceran pada periode berjalan.
  3. Menghitung nilai persediaan barang dagang pada periode berjalan.
  4. Menghitung nilai persediaan abrang dagang akhir periode berjalan.
  5. Mengalihkan presentase harga pokok barang dagang yang telah diperoleh dengan persediaan barang dagang akhir untuk memperoleh nilai harga pokok barang dagang akhir.

 

 

Persediaan Barang Dagang

Persediaan adalah seluruh barang yang hendak dijual milik suatu perusahaan, baik barang jadi, maupun barang setengah jadi (barang dalam prosesĀ  untuk dijual kembali) jenis persediaan dibagi menjadi:

  1. Persediaan barang jadi, adalah persediaan bahan yang sudah jadi dan siap untuk dijual.
  2. Persediaan barang dagang (Merchandise Inventory), yaitu persediaan barang yang tidak mengalami proses dan digunakan untuk dijual kembali.
  3. Direct Material Inventory (Persediaan Bahan Baku) adalah persediaan komponen barang mentah yang masih membutuhkan proses lebih lanjut untuk enjadi barang siap jual.
  4. Persediaan bahan pembantu (Indirect Material Inventory) adalah persediaan barang yang tidak menjadi substansi pokok dari bahan yang dijual. Bahan ini hanya melengkapi bahan utama.
  5. Persediaan Barang dalam Proses adalah barang setengah jadi yang masih butuh proses lagi.

Pembukuan persediaan dibutuhkan untuk mencatat semua persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun metode pembukuan yang paling umum digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Metode Perpetual, yaitu metode yang mengharuskan adanya penentuan HPP secara jelas. Yang berubah dalam metode ini hanyalah akun persediaan.
  2. Metode Fisik, dalam metode ini yang digunakan adalah akun penjualan dan pembelian.

Pos-pos yang biasa dimasukkan ke dalam persediaan antara lain sebagai berikut:

  1. Barang dalam Perjalanan.

Barang yang seringkali menemui kendala dalam menentukan siapa pemiliknya. Jika FOB Shipping Point, artinya barang menjadi milik pembeli, tidak dimasukkan ke dalam persediaan penjual, namun bila yang terjadi adalah FOB Destination, barang menjadi persediaan milik penjual, karena belum menjadi milik pembeli.

  1. Barang Konsinyasi

Merupakan barang titipan untuk dijual

  1. Barang yang Dipisahkan

Yaitu barang yang dipisah secara khusus dan terpisah dari barang lainnya untuk dijual ke pelanggan. Dicatat sebagai pendapatan dalam penjualan.

  1. Barang yang Telah Dijual Secara Angsuran

Adalah barang yang tidak boleh diakui sebagai persediaan jika piutang ragu-ragu dari barang tersebut dapat diestimasi.

  1. Barang yang Dijual dengan Retur yang Tinggi

Adalah barang yang jika jumlah barang returnya tidak bisa ditaksir, tidak akan masuk ke dalam persediaan dan sebaliknya.

Pembelian persediaan seperti aktiva lain, umumnya diperhitungkan atas dasar biaya, yaitu:

  1. Biaya Produk, yaitu biaya yang melekat di produk dan dimasukkan ke dalam persediaan.
  2. Biaya Periode, yaitu biaya-biaya yang terkait tidak secara langsung dengan produksi barang.

Penilaian Persediaan terbagi berdasarkan jumlah metode, yaitu metode fisik dan perpetual. Adapun penilaian persediana menurut metode perpetual adalah sebagai berikut:

  1. FIFO

Barang yang dibeli pertama akan digunakan lebih dulu

  1. LIFO

Barang yang dibeli terakhir akan digunakan pertama.

  1. Rata-rata bergerak

Menurut cara ini, setiap kali terjadi perubahan persediaan barang, baik karena ada pembelian maupun karena ada penjualan, sisa persediaan yang ada segera dirata-rata nilainya.

Sedangkan penilaian persediaan menurut metode fisik adalah sebagai berikut:

  1. FIFO

Barang yang dibeli pertama akan digunakan lebih dulu

  1. LIFO

Barang yang dibeli terakhir akan digunakan pertama.

  1. Special Identification

Menurut cara ini, setiap barang yang dibeli perusahaan dan dimasukkan ke gudang penyimpanan harus diberi tanda pengenal.

  1. Rata-rata Sederhana

Menurut cara ini, sisa persediaan barang dinilai berdasarkan rata-rata harga pembelian yang pernah terjadi dan dialami perusahaan.

  1. Rata-rata Tertimbang

Menurut cara rata-rata tertimbang, sisa persediaan barang dinilai berdasarkan harga rata-rata dari seluruh pembelian yang dilakukan yaitu nilai rupiah seluruh pembelian dibagi dengan seluruh kilogram barang yang dibeli.

 

 

 

Wesel dan Promes 2

Tidak terasa sudah minggu kedua belas di semester ganjil. Universitas Gunadarma sudah bersiap mengadakan UAS. Namun sebelum menghadapi UAS, mari kita membahas salah satu dari sedikit materi yang belum dibahas dan diulas selama sepuluh minggu sebelum UTS kemarin, yaitu Wesel dan Promes.

Apa itu Wesel?

Wesel yang dimaksud di sini adalah surat yang dapat dipertukarkan secara sah yang dapat dialihkan melalui pengiriman dan perintah. Kedua surat ini memiliki kesamaan, hanya pengirim dan penerima yang berbeda.

Dalam pengertian lain wesel adalah surat perintah untuk membayr yng dibuat oleh kreditur yang disampaikan kepada debitur untuk disetujui. Dalam surat wesel, terdapat bagian-bagian yang umum terdapat di dalamnya, yaitu:

  1. Label bahwa surat tersebut adalah Wesel
  2. Pernyataan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu sesua perjanjian yang telah disepakati dan sesuai dengan nominal yang tertera dalam wesel.
  3. Hari jauth tempo
  4. Tempat pembayaran
  5. Nama orang yang ditunjuk
  6. Tanggal dan tempat penarikan
  7. Tanda tangan penarik wesel yang biasanya dibubuhkan di atas materai.

Bila wesel adalah surat yang berasal dari kreditur ke debitur, promes adalah surat sanggup bayar dari debitur ke kreditur.

Karena pada review sebelumnya saya sudah membahas mengenai Wesel, kali ini saya akan membahas lebih jauh soal Promes.

Promes dapat digunakan ketika seseorang dan perusahaan meminjamkan atau meminjam uang, ketika jumlah transaksi dan jangka waktu kredit melebihi batas normal, dan ketika menyelesaikan piutang.

Pada setiap surat promes haruslah ada komponen-komponen sebagai berikut:

  1. Order Clausule
  2. Kesanggupan untuk membayar tanpa syarat dinyatakan dengan pernyataan sanggup bayar yang tertera dalam Clausul Order.
  3. Hari jatuh tempo pembayaran untuk mencegah adanya piutang ragu-ragu dan untuk memastikan ketepatan pelunasan piutang.
  4. Temat pembayaran Promes
  5. Nama pemegang Promes atau orang yang ditunjuk membayar promes
  6. Tanggal dan tempat pembuatan promes
  7. Tanda tangan pembuat promes untuk mengesahkan keaslian surat promes. Biasanya tanda tangan pembayar nanti harus dibubuhkan di atas materai.

Dalam soal-soal mengenai wesel dan promes, terdapat tiga perhitungan yaitu:

  1. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal paling lambat suatu wesel atau promes dapat dilunasi
  2. Pendiskontoan Wesel, yaitu penjualan wesel ke lembaga keuangan baik lembaga keuangan bank maupun bukan bank untuk mendapatkan tambahan dana.
  3. Pencatatan Wesel, yang dapat diterbitkan dengan 3 cara, yaitu:
  4. Wesel tagih dari penjualan barang secara kredit
  5. Wesel tagih dari perubahan Piutang Dagang menjadi Piutang Wesel
  6. Wesel Tagih dari Peminjaman Uang

 

 

 

 

Review Bride of The Sun

Cover Bride of The Sun
Cover Bride of The Sun

Judul: Bride of The Sun

Pengarang: Marsella Azuela

Jumlah bab: 25 Bagian termasuk Prolog dan Epilog

Link: https://www.wattpad.com/story/49283743-bride-of-the-sun-open-po

 

Sinopsis

Sudah lama, Mars menerapkan sistem Monarki yang unik. Satu orang rajadan dua orang ratu sebagai pemimpin pemerintahan. Satu dari Sembilan Kerajaan Mars meminta Bumi mengirimkan satu di antara milyaran gadis yang cocok untuk dijadikan Ratu. Demi perdamaian di antara kedua planet. Diutuslah Acelynn, seorang gadis dari bumi.

Tap, Putra Mahkota tidak menyukainya. Lyon, mencintai Serissa, calon istrinya yang lain, bahkan dia nekat tidak ingin menyentuh Acelynn bahkan menyebut namanya. Karena sifat manja Putra Mahkota, Acelynn jatuh sakit. Akibat hal sepele seperti ini, hubungan kedua planet bisa rusak. Akhirnya diutus kembaran Acelynn, Aerilyn, untuk menggantikan Acelynn. Seorang militer terisolasi dari dunia luar. Mengubah kerajaan dan Putra Mahkota sendiri.

Namun perubahan itu tidak disukai oleh banyak orang. Membahayakan Aerilyn dan Sang Putra Mahkota, Lyon.

***

Buku ini merupakan prototype alias uji coba dari versi cetak Bride of The Sun yang bakal hadir menemani kita bulan Januari 2016 ini. Buku yang diterbitkan lewat jalur indie ini sudah menembus 26 ribu pembaca dan lebih dari 2000 dukungan suara.

Dilihat dari sinopsis cerita, sudah ada premis yang bagus. Meski sudah banyak tema film, buku, maupun komik yang mengangkat tema soal Mars dan soal hubungan Mars dengan Bumi,tema ini tidak pernah basi unuk diangkat. Mungkin penelitian tentang Mars yang terus berkembang dari hari ke hari menjadi salah satu pemicunya, karena belakangan juga ditemukan jejak-jejak air dan sungai di Mars setelah ditemukan kutub yang diselimuti es di sana sehingga kemungkinan bahwa planet itu bisa dihuni semakin tinggi.

Novel ini menitikberatkan hubungan politik antara Bumi dan Mars, satu lagi sub tema yang tidak pernah basi untuk diangkat dan akan jadi sangat bagus bila diolah dengan tepat. Namun saya agak kurang setuju dengan pemilihan genre utama novel ini yaitu Science Fiction. Setelah saya baca, cerita ini lebih kuat sisi fantasy-romance nya daripada sisi science fictionnya. Tidak ada penjelasan mendetail mengenai bentuk manusia Mars, dari mana asal mereka, apa mereka juga berasal dari bumi, bagaimana kebudayaan awal mereka, apa mereka sudah menetap di sana sejak awal atau belum. Kemudian timbul lagi pertanyaan lebih jauh di benak saya mengenai bagaimana kebudayaan mereka? Apa lebih maju dari Bumi? Di dalam buku ini juga dijelaskan mengena robot, namun tidak dijelaskan secara detail bagaimana rupa robot itu dan detail-detail teknologi lainnya yang menjadikan buku ini kurang cocok di genre scince fiction. Tapi yah, buku ini hanya prototype dan sang pengarang telah menjanjikan detail yang lebih mendalam di novel versi cetak termasuk beberapa event penting nan krusial yang menjadi kunci penting di novel namun tidak dijelaskan lebih lanjut 5W+1H-nya.

Belum lagi bonus poster nan menggiurkan dan ilustrasi pangeran Lyon yang bikin ngiler itu. Ah sudahlah. Pergi sana fantasi berlebihan!

Tapi Hei, ketidak cocokkan genre tidak membuat suatu karya cacat. Hanya karena sebatang emas ada di tumpukan kuningan, tidak membuat emas itu lenyap kan?

Oke, karena saya hanya membagikan spoiler di jurnal reader, saya tidak akan membagikan spoiler di sini dan akan membiarkan kalian menikmati saja ceritanya langsung atau sekalian beli versi cetaknya, mumpung masih PO.

Baiklah, lepas dari ketidak cocokkan genre, isi cerita ini lumayan menarik, terutama bagi saya yang memang penggemar romance yang tidak biasa, dan mungkin karena terpengaruh Stolen Songbird, saya tertarik sekali dengan kisah cinta yang melibatkan intrik politik. Sub tema romance politik memang mengharuskan penulis melakukan riset lebih dalam dan bumbu politik akan membuat cinta berada di posisi serba salah, dikelilingi banyak pihak yang mempersalahkan keputusan tokoh dan ada lebih banyak pihak munafik yang bergerak mengakali semuanya dari balik layar dengan tujuan pribadi namun berkedok demi kebaikan rakyat. Semua bumbu itu, walaupun tidak sempurna dan butuh pengolahan lebihā€”saya harap pengolahan lebih ini ada di versi cetaknyaā€”sudah sangat bagus dibawakan. Lyon dihadapkan pada pilihan sangat sulit, Aerilyn, yang telah bertukar tempat dengan saudaranya Acelynn dan mulai menjalankan tugas sebagai ratu, dihadapkan pada dua kubu besar di parlemen, sementara dia bukan putri yang mendapat dukungan di mana-mana. Nama Acelynn yang ia perankan mendapat cap buruk dari masyarakat dan kalangan kerajaan termasuk Lyon sendiri. Keputusan Aerilynn untuk berubah dihadapkan pada dua kubu, pro dan kontra. Sebagai orang yang besar di militer dan dilahirkan sebagai mesin pembunuh alih-alih mastermind dalam papan catur bernama birokrasi, Aerilynn harus memulai semua dari nol, yaitu dari memperoleh kepercayaan.

Bagi kalian yang berharap ada insta love di sini, siap-siap kecewa. Namun bagi kalian yang suka romance biasa tanpa menye-menye, silakan toast! Ini cerita di mana cinta bukan pusat segalanya, melainkan cerita di mana cinta bisa menumbangkan semua usaha dalam sekali tebas. Cinta butuh proses, dan itu tidaklah mudah; Cinta itu indah tapi bisa jadi bencana, begitulah yang diajarkan buku ini. Cukup realistis, tapi tidak sebegitu pahitnya hingga mendekati kenyataan. So, bagi kalian yang ingin melarikan diri dari kenyataan karena udah tahun baru masih jomblo juga #eeeh ini bukan cerita yang mengecewakan.

Dari segi tata bahasa, masih terdapat banyak lubang di sana-sini. Seringkali Aerilynn berganti-ganti cara bicara, dari pakai ā€œTidakā€ jadi ā€œGakā€. Itu agak mengganggu karena membuat saya bertanya, ā€œIni mau pakai bahasa gaul apa nggak?ā€ Untuk kesalahn tanda baca yang saya amat sangat sering saya temui di wattpad, untungnya tidak saya temui di cerita ini. Semua tanda baca well arranged, walaupun masih ada kesalahan penempatan koma dan kata depan. Well, itu kesalahan wajar yang masih sering dilakukan para penulis ulung kok, jadi saya tidak akan banyak cincong masalah itu.

Sementara untuk pembawaan POV, saya senang tidak ada tulisan Someoneā€™s POV di atas cerita, cukup langsung dibawakan saja dengan jelas dan itu membuat saya lega luar biasa. S-E-R-I-U-S. Saya lega luar biasa. Namun untuk pemisah narator cerita, misalnya narator cerita bab 1 adalah Aerilynn dan Lyon, maka pisahkanlah bagian mereka, jangan digabung jadi satu karena bagaimana Lyon dengan Aerilynn melihat suatu kejadian akan berbeda. Oh dan saya lega sekali akhirnya menemukan cerita dengn sudut pandang orang ketiga begini setelah sudut pandang orang pertama jadi mewabah di berbagai genre novel. Ini angin lama yang saya rindukan.

Untuk karakter dan ending, kalian tidak akan kecewa. Premis yang diberikan di versi digital ini sudah cukup menghibur dan membuat saya tidak tahan untuk membalik setiap bab. Memang karakter Aerilynn dan Acelynn sudah pasaran di jagaet pernovelan, tapi karakter mereka adalah yang paling laku dan selalu menarik untuk dibawakan pada suatu cerita so kalian tidak akan kecewa deh. Tapi memang untuk perwatakan karakter minor harus diperbaiki berkaitan dengan alur cerita yang masih belum jelas karena sekali lagi, ini hanya prototype. Timeline cerita juga masih kabur karena belum disempurnakan, well kita tunggu saja versi cetaknya yang sepertinya menjanjikan.

Endingnya, jangan harap kalian akan dapat ending bahagia ever after karena ini baru buku pertama dari Trilogi buku Moon for The Sun. Endingnya bukan ending meny-menye, endingnya tough dan saya suka ending ini, mengesankan bahwa hidup ini tidak hanya diisi dengan kebahagiaan.

Jadi singkatnya, buku ini cocok bagi kalian yang menyukai fantasy-romance dengan latar berbeda tapi tidak jauh-jauh dari dunia nyata, kalian yang menyukai cerita sejenis Aldnoah.Zero, ini buku yang a must read. Hati-hati buku ini akan membuatmu lupa waktu.