Tugas Soft Skill 1: Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan

Salah satu sumber informasi yang penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan banyak informasi mengenai kinerja manajemen dan kesehatan perusahaan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa laporan keuangan masih memiliki banyak kekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak, oleh karena itu dibutuhkanlah analisis atas laporan keuangan yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan hasil kinerja perusahaan.

Jumingan (2011, p. 42) menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren utnuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Kegiatan analisis laporan keuangan juga dilakukan dengan tujuan agar dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan.

Harahap (2008, p. 190) mendefinisikan bahwa laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis laporan keuangan dihitung dengan cara membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos tertentu, baik dalam neraca maupun laporan laba rugi.

Dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Dengan menggunakan analisis laporan keuangan, analis dapat mengetahui baik dan buruknya keadaan dan posisi keuangan suatu perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya. Di sisi lain, dengan menggunakan analisis laporan keuangan, para manajer keuangan perusahaan dapat memprediksikan cara-cara yang harus mereka tempuh agar perusahaan mendapatkan tambahan dana dari para investor.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

 

Harahap (2008, p. 195) menjelaskan bahwa ada 10 tujuan dari analisis laporan keuangan, antara lain :

  1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
  2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
  3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
  4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
  5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
  6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga.
  7. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yuang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
  8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
  9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
  10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Kasmir, (2011, p. 68) bahwa tujuan analisis laporan keuangan antara lain adalah :

  1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode tertentu,
  2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan,
  3. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini,
  4. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak,
  5. Untuk digunakan sebagai pembanding dengaan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai,

Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis laporan keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cara membandingkan angka rasio laporan keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak manajemen dapat menilai apakah kinerja perusahaan mengalami penigkatan atau mengalami penurunan pada tahun tersebut, sehingga pihak manajemen dapat mengambil tindakan untuk menanggapi kenaikan dan penurunan tersebut. Apabila perusahaan berada dibawah standar, maka pihak manajemen akan mencari faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tersebut untuk pengambilan kebijakan guna menaikkan kembali angka rasio perusahaannya.

 

Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

Hanafi (2009, p. 78) mengutarakan bahwa meskipun analisis laporan keuangan sangat bermanfaat, tetapi ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Data yang mencatat dan dilaporkan oleh laporan keuangan mendasarkan pada harga perolehan.
  2. Upaya perbaikan barangkali bisa dilakukan oleh pihak manajemen untuk memperbaiki laporan keuangan sehingga laporan keuangan tampak bagus.
  3. Banyak perusahaan yang mempunyai beberapa divisi atau anak perusahaan yang bergerak pada beberapa bidang usaha (industri), yang mengakibatkan analis susah dalam memilih pembanding perusahaan dikarenakan perusahaan tersebut bergerak pada beberapa industri.
  4. Inflasi atau deflasi akan mempengaruhi laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan rekening-rekening jangka panjang seperti investasi jangka panjang.
  5. Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam industri. Ada beberapa perusahaan yang tidak bagus yang dipakai dalam perhitungan rata-rata industri. Perusahaan yang ingin sukses biasanya harus berada di atas rata-rata rasio industri, bukannya sama dengan rata-rata industri. Begitu juga sebaliknya, angka yang lebih rendah dibandingkan rata-rata industri juga tidak selalu berarti jelek. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan baik buruknya suatu angka.

Di sisi lain Harahap (2008, p. 192)  mengemukakan terdapat beberapa kelemahan analisis laporan keuangan, antara lain :

  1. Analisis laporan keuangan bergantung pada laporan keuangan, oleh karena itu kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah.
  2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Angka-angka di dalam laporan keuangan tidak cukup untuk menilai suatu laporan keuangan tetapi harus melihat juga aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya manajemen dan budaya masyarakat.
  3. Objek analisis data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini berbeda dengan kondisi masa depan.
  4. Terdapat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka jika dilakukan perbandingan dengan perusahaan lain misalnya :
  5. Prinsip Akuntansi,
  6. Ukuran Perusahaan,
  7. Jenis Industri,
  8. Periode Laporan,
  9. Laporan Individual atau Laporan Konsolidasi,
  10. Jenis perusahaan spek profit motive atau non profit motive.

Metode dan Teknik Analisis

Ada beberapa macam metode dan teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik analisis laporan keuangan tersebut antara lain seperti disebutkan di bawah ini:

  1. Analisis perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan:
    1. data absolut (jumlah dalam rupiah);
    2. kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
    3. kenaikan dan penurunan dalam persen;
    4. perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
    5. persentase dari total.
  1. Analisis perubahan modal kerja
  2. Analisis trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
  3. Analisis persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
  4. Analisis ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut.
  5. Analisis perbandingan dengan ratio industri.
  6. Analisis perubahan pendapatan netto atau analisis perubahan laba bruto.
  7. Analisis titik impas atau analisis break-even point.

Jenis Analisis

Ada beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan, yakni: analisis internal, analisis eksternal, analisis horizontal, dan analisis vertical.

  1. Analisis Internal

Yaitu analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisis intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.

  1. Analisis Eksternal

Yaitu analisis yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisis ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisis ekstern maka analisis tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisis intern.

 

  1. Analisis Horisontal

Yaitu analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series

 

  1. Analisis Vertikal

Yaitu analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.

Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:

  1. Teknik Analisis Common Size

Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%

  1. Teknik Analisis Indeks

Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.

Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:

  1. Review Data Laporan Keuangan

Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.

 

  1. Menghitung

Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.

 

  1. Membandingkan/Mengukur

Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.

 

  1. Menginterpretasi

Interpretasi merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran  dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.

 

  1. Solusi

Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisis. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.

 

Laporan Keuangan yang Diperbandingkan

Dalam analisis laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapat dihilangkan. Pembulatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalalml ribuan atau jutaan rupiah tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan ratio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.

Membandingkan data neraca untuk  dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.

Analisis perbandingan tersaebut biasanya juga dilengkapi dengan ratio. Ratio ini dihitung dengan cara membagi jumlah rupiah tahun sedang berjalan dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah rupiah tahun dasar, sebaliknya ratio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.

 

Jumlah Kumulatif dan Rata-rata

Analisis perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif  dan angka rata-rata tahunan. Selanjutnya akan dapat dianalisis apakah data yang ada menyimpang dari angka rata-rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, kemudian dapat dicari faktor-faktor penyebabnya, dan dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.

 

Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan

Dari laporan keuangan yang diperbandingkan, dengan menunjukkan perubahannya secara absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen), analisis dapat dilakukan dengan melihat perubahan masing-masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dicari faktor-faktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan-perubahan itu bersifat menguntungkan.

 

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan suatu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos-pos tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi. Berikut ini kategori rasio keuangan menurut Weston dan Brigham:

Rasio Tujuan Penggunaan
Rasio Likuiditas Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiabn jangka pendeknya.
Rasio Leverage Untuk mengukur sejauhmana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman.
Rasio Aktivitas Untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana.
Rasio Profitabilitas Untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjulan.
Rasio Pertumbuhan Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kedudukannya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri.
Rasio Valuasi Untuk mengukur performance perusahaan secara keseluruhan, karena rasio ini merupakan pencerminan dari rasio resiko dan rasio imbalan hasil

Sedangkan dalam Modul Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan USAP Review, Analisis Rasio diuraikan seperti berikut ini:

Profitabilitas

Analisis ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam manghasilkan laba dan sejauh mana efektifitas pengelolaan perusahaan pada masa-masa yang lalu. Karena alasan keberadaan sebagian besar perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang signifikan. Analisis ini meliputi:

  1. Marjin Laba atas Penjualan
  2. Tingkat Pengembalian atas Total Aktiva
  3. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham
  4. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas
  5. Laba per saham
  6. Dividen per saham
  7. Tingkat pembayaran dividen
  8. Hasil atas Saham Biasa
  9. Rasio Harga-Laba

Likuiditas

Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek beserta bunganya pada saat tanggal jatuh tempo. Analisis likuiditas yang paling lazim antara lain sebagai berikut:

  1. Rasio Lancar
  2. Rasio Cepat
  3. Defensive Internal Ratio

Solvabilitas

Rasio solvabilitas yang biasanya dihitung adalah sebagai berikut:

  1. Rasio Ekuitas Pemegang saham terhadap total kewajiban.
  2. Kelipatan bunga terhadap laba
  3. Nilai buku per saham
  4. Arus kas per lembar

Aktivitas

Analisis ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya. Analisis yang sering digunakan adalah:

  1. Perputaran piutang usaha
  2. Jumlah Penjualan Harian dalam piutang
  3. Tingkat perputaran persediaan
  4. Perputaran total aktiva

 

 

Sumber:

http://dewiasmaranii.blogspot.co.id/2014/12/analisis-laporan-keuangan.html

https://anitawulan.wordpress.com/2011/02/27/metode-analisis-laporan-keuangan/

 

Tugas ini dibuat untuk memenuhi standar kelulusan mata kuliah soft skill Universitas Gunadarma. Demikian postingan ini dibuat atas:

Nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

Dosen pengampu: Wigiyanti

 

Latihan Soft Skill 1: Tujuan Analisis Keuangan dan Rasio dalam Analisis Laporan Keuangan

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Hal yang paling mudah dalam analisis keuangan adalah menghitung rasio-rasio keuangan suatu perusahaan, dan yang menjadi tantangan bagi analis bukanlah perhitungannya melainkan bagaimana melakukan analisisnya dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan yang muncul.

Ada beberapa tujuan analisis laporan keuangan:

  1. Investasi pada Saham

Bagi calon investor, analisis laporan keuangan penting untuk pengambilan keputusan investasi pada saham dan juga untuk menilai kemampuan perusahaan sekaligus memproyeksikan kemampuan perusahaan pada masa-masa mendatang. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan (return) yang tinggi dengan tingkat rasio yang rendah.

  1. Pemberian Kredit

Dalam analisis ini, tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. Pada kredit jangka pendek, analis akan memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Sedangkan pada kredit jangka panjang, analis akan fokus pada kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka panjang pada saat jatuh tempo.

  1. Kesehatan Pemasok

Perusahaan yang tergantung pada supply pemasok akan mempunyai kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analis dari pihak perusahan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangannya, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.

  1. Kesehatan Pelanggan

Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan, terutama informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan dan lain-lain.

  1. Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan

Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan yang akan dimasukinya tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Beberapa faktor yang bisa dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan ke mampuan menghasilkan kas dari perusahaan.

  1. Pemerintah

Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan pajak yang dibayarkan, atau menentukan tingkatkeuntungan yang wajar bagi suatu industri. Apabila perusahaan akan menjual sahamnya di pasar modal, maka pemerintah (dalam hal ini Bapepam) akan menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan layak tidaknya perusahaan tersebut untuk go public.

  1. Analisis Internal

Pihak internal perusahaan memerlukan informasi mengenai kondisi keuangan untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan. Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis evaluasi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen, informasi keuangan tertentu bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau untuk mengevaluasi perubahan strategi.

  1. Analisis Pesaing

Kondisi keuangan bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai untuk penentuan strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi merebut pangsa pasar, atau keputusan-keputusan lainnya.

  1. Penilaian Kerusakan

Kadangkala analisis keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalkan barang dagangan perusahaan mengalami kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang dagangan tersebut, analisis keuangan bisa dipakai oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yangdialami oleh perusahaan. Informasi ini bisa dipakai untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke perusahaan.

Analisis risiko untuk jangka waktu yang pendek dilakukan dengan menganalisis likuiditas perusahaan. Analisis kredit banyak memerlukan jenis analisis semacam ini. Sedangkan untuk analisis risiko jangka panjang, diperlukan analisis solvabilitas. Analisis pinjaman jangka panjang seperti dalam obligasi akan banyak menggunakan jenis analisis ini.

Analisis Rasio Keuangan

Rasio menurut Menurut Kown (masukkan kutipan) adalah “Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.”

Menurut Van Horne (masukkan kutipan) rasio keuangan adalah “Alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri.”

Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati–hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.

Menurut Kown, (masukkan kutipan) Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :

  1. Bagaimana Likuiditas Perusahaan
  2. Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
  3. Bagaimana perusahaan didanai
  4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang cukup.

Dari beberapa keterangan yang telah dijabarkan di atas, dapat diperoleh kesimpulan, bahwa rasio keuangan adalah gambaran secara umum keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kondisi keuangan perusahaan pada periode yang bersangkutan. Analisis terhadap rasio keuangan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak eksternal yang memiliki kepentingan di dalam perusahaan seperti hendak memberikan kredit, ataupun menanamkan saham.

  1. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Dalam perhitungan menggunakan rasio keuangan, terdapat enam jenis rasio keuangan yang bsia digunakan dalam laporan keuangan. Secara khusus, dalam laporan kali ini, hanya akan dibahas empat dari enam rasio keuangan yang ada. Empat rasio keuangan itu adalah sebagai berikut:

  1. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya jangka pendek. Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid. Sebaliknya, jika perusahaan dalam keadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka dikatakan ilikuid. Ada beberapa rasi likuiditas yang sering digunakan oleh analisis keuangan, beberapa di antaranya adalah:

  1. Current Ratio

 

Semakin besar nilai rasio semakin lancar perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

  1. Cash Ratio

 

Tidak ada standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.

  1. Quick Ratio (Acid Test Ratio)

 

Secara umum, tingkat Quic Ratio kurang dari 100% dianggap kurang baik bagi perusahaan.

  1. Working Capital to Total Assets Ratio

 

  1. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas atau Leverage digunakan untuk mengukur besarnya dana untuk penanaman modal oleh para pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari para kreditur perusahaan.

  1. Total Debt to Equity Ratio

 

Semakin besar rasio ini, semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena jaminan modal para pemilik terhadap utang semakin kecil.

  1. Total Debt to Total Capital Assets

 

Bagi kreditur, semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, semakin besar rasio ini akan semakin baik karena akan memperbesar keuntungan yang akan diperoleh tanpa harus kehilangan kendali perusahaan.

  1. Long Term Debt to Equity Ratio

 

Semakin rendah rasio ini, maka akan semakin aman bagi kreditur jangka panjang.

 

  1. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas penggunaan dana yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Pihak manajemen dan investor sangat berkepentingan terhadap penggunaan rasio aktivitas ini untuk mengetahui hasil operasi yang telah dilakukan dan bagaimana posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.

  1. Total Assets Turnover

 

Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa semakin efieisn dana yang tertanam di perusahaan.

  1. Receivable Turnover

 

Semakin tinggi rasio ini menunjukka bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah.

  1. Average Collection Periode

 

Semakin sedikit hari yang diperlukan untuk mengumpulkan kembali piutang akan semakin efisien dana yang tertanam dalam piutang.

  1. Inventory Turnover

Semakin rendah tingkat perputaran persediaan menunjukkan semakin tidak efisien modal yang tertanam dalam persediaan dan menunjukkan tendensi persediaan yang berlebihan.

  1. Average Day’s Inventory

 

Semakin cepat atau semakin sedikit hari rata-rata persediaan akan semakin menguntungkan karena dana yang tertanam dalam persediaan semakin efisien dan biaya modalnya semakin rendah.

  1. Woking Capital Turnover

 

Semakin tingkat perputaran modal kerja bersih menunjukkan semakin efisiennya modal yang tertanam dalam modal kerja bersih.

  1. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas menunjukkan hasil akhir yang telah dicapai dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil.

  1. Gross Profit Margin

 

Semakin tinggi raso ini semakin menguntungkan perusahaan. Sebaliknya semakin rendah rasio ini menunjukkan proporsi biaya produksinya tinggi dan proporsi laba kotornya rendah.

  1. Operating Income Ratio

 

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan.

 

  1. Operating ratio

 

Jika rasio ini semakin besar berarti proporsi biaya operasi semakin besar dan keadaan seperti ini sangat tidak menguntungkan perusahaan.

  1. Net Profit Margin

 

Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan perusahaan karena laba bersih perusahaan semakin besar.

  1. Rate of Return on Total Assets

 

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanamkan.

  1. Rate of Return on Investment

 

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanamkan.

  1. Rate of Return for the Owners

Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal yang ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan.

Sumber:

Sjahrial, Dermawan. Pengantar Manajemen Keuangan.  2009. Jakarta: Mitra Wacana Media

http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-tujuan-analisis-laporan-keuangan.html

Tugas ini dibuat untuk memenuhi standar kelulusan mata kuliah Soft Skill Universitas Gunadarma. Demikian tugas ini dibuat atas:

Nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Wigiyanti