Wahai langit cerah bercahaya
Kulihat air membasahi setiap mata
Darah tumpah di mana-mana
Mayat manusia berceceran bak tiada artinya
Kenapa kau terus diam saja?
Wahai langit jingga
Kudengar ucapan selamat tinggal dua manusia
Kulihat kegelapan datang siap memangsa
Kurasakan ratusan niat buruk di angkasa
Namun kenapa kau hanya diam saja?
Wahai langit putih nan suci
Kulihat dua orang berselisih
Mereka saling tikam hingga mati
Perselisihan berujung perang tiada henti
Tapi kenapa kau seperti buta tuli?
Wahai mega merah
Kulihat daratan penuh darah
Angkasa dipenuhi amarah
Manusia yang tersisa menjadi serakah
Tolong tanyakan pada-Nya, apakah Dia sedang marah?
Wahai langit kelabu
Jutaan mata memandangmu
Berharap kau dapat merasuk dalam kalbu
Memindahkan segala kegundahan mereka kepadamu
Tapi kenapa kau hanya menonton dalam bisu?
Wahai langit biru
Kau sudah mendengar curahan hatiku
Kuyakin kau juga melihat manusia di bawahmu
Meski begitu kau bisu, kenapa begitu?
Kenapa kau selalu tak pernah peduli?
Wahai langit malam nan sepi
Aku tak tahu harus bilang apa lagi
Kau seakan tak pernah peduli
Apa yang terjadi di dunia ini
Selama Tuhan memerintahmu, kau akan terus berada di sini
Menyaksikan kami para manusia ini
Berjuang dengan kaki sendiri
Entah menempuh kehancuran atau mati
Hingga saat kami kembali pada Tuhan nanti