Review Bride of The Sun

Cover Bride of The Sun
Cover Bride of The Sun

Judul: Bride of The Sun

Pengarang: Marsella Azuela

Jumlah bab: 25 Bagian termasuk Prolog dan Epilog

Link: https://www.wattpad.com/story/49283743-bride-of-the-sun-open-po

 

Sinopsis

Sudah lama, Mars menerapkan sistem Monarki yang unik. Satu orang rajadan dua orang ratu sebagai pemimpin pemerintahan. Satu dari Sembilan Kerajaan Mars meminta Bumi mengirimkan satu di antara milyaran gadis yang cocok untuk dijadikan Ratu. Demi perdamaian di antara kedua planet. Diutuslah Acelynn, seorang gadis dari bumi.

Tap, Putra Mahkota tidak menyukainya. Lyon, mencintai Serissa, calon istrinya yang lain, bahkan dia nekat tidak ingin menyentuh Acelynn bahkan menyebut namanya. Karena sifat manja Putra Mahkota, Acelynn jatuh sakit. Akibat hal sepele seperti ini, hubungan kedua planet bisa rusak. Akhirnya diutus kembaran Acelynn, Aerilyn, untuk menggantikan Acelynn. Seorang militer terisolasi dari dunia luar. Mengubah kerajaan dan Putra Mahkota sendiri.

Namun perubahan itu tidak disukai oleh banyak orang. Membahayakan Aerilyn dan Sang Putra Mahkota, Lyon.

***

Buku ini merupakan prototype alias uji coba dari versi cetak Bride of The Sun yang bakal hadir menemani kita bulan Januari 2016 ini. Buku yang diterbitkan lewat jalur indie ini sudah menembus 26 ribu pembaca dan lebih dari 2000 dukungan suara.

Dilihat dari sinopsis cerita, sudah ada premis yang bagus. Meski sudah banyak tema film, buku, maupun komik yang mengangkat tema soal Mars dan soal hubungan Mars dengan Bumi,tema ini tidak pernah basi unuk diangkat. Mungkin penelitian tentang Mars yang terus berkembang dari hari ke hari menjadi salah satu pemicunya, karena belakangan juga ditemukan jejak-jejak air dan sungai di Mars setelah ditemukan kutub yang diselimuti es di sana sehingga kemungkinan bahwa planet itu bisa dihuni semakin tinggi.

Novel ini menitikberatkan hubungan politik antara Bumi dan Mars, satu lagi sub tema yang tidak pernah basi untuk diangkat dan akan jadi sangat bagus bila diolah dengan tepat. Namun saya agak kurang setuju dengan pemilihan genre utama novel ini yaitu Science Fiction. Setelah saya baca, cerita ini lebih kuat sisi fantasy-romance nya daripada sisi science fictionnya. Tidak ada penjelasan mendetail mengenai bentuk manusia Mars, dari mana asal mereka, apa mereka juga berasal dari bumi, bagaimana kebudayaan awal mereka, apa mereka sudah menetap di sana sejak awal atau belum. Kemudian timbul lagi pertanyaan lebih jauh di benak saya mengenai bagaimana kebudayaan mereka? Apa lebih maju dari Bumi? Di dalam buku ini juga dijelaskan mengena robot, namun tidak dijelaskan secara detail bagaimana rupa robot itu dan detail-detail teknologi lainnya yang menjadikan buku ini kurang cocok di genre scince fiction. Tapi yah, buku ini hanya prototype dan sang pengarang telah menjanjikan detail yang lebih mendalam di novel versi cetak termasuk beberapa event penting nan krusial yang menjadi kunci penting di novel namun tidak dijelaskan lebih lanjut 5W+1H-nya.

Belum lagi bonus poster nan menggiurkan dan ilustrasi pangeran Lyon yang bikin ngiler itu. Ah sudahlah. Pergi sana fantasi berlebihan!

Tapi Hei, ketidak cocokkan genre tidak membuat suatu karya cacat. Hanya karena sebatang emas ada di tumpukan kuningan, tidak membuat emas itu lenyap kan?

Oke, karena saya hanya membagikan spoiler di jurnal reader, saya tidak akan membagikan spoiler di sini dan akan membiarkan kalian menikmati saja ceritanya langsung atau sekalian beli versi cetaknya, mumpung masih PO.

Baiklah, lepas dari ketidak cocokkan genre, isi cerita ini lumayan menarik, terutama bagi saya yang memang penggemar romance yang tidak biasa, dan mungkin karena terpengaruh Stolen Songbird, saya tertarik sekali dengan kisah cinta yang melibatkan intrik politik. Sub tema romance politik memang mengharuskan penulis melakukan riset lebih dalam dan bumbu politik akan membuat cinta berada di posisi serba salah, dikelilingi banyak pihak yang mempersalahkan keputusan tokoh dan ada lebih banyak pihak munafik yang bergerak mengakali semuanya dari balik layar dengan tujuan pribadi namun berkedok demi kebaikan rakyat. Semua bumbu itu, walaupun tidak sempurna dan butuh pengolahan lebih—saya harap pengolahan lebih ini ada di versi cetaknya—sudah sangat bagus dibawakan. Lyon dihadapkan pada pilihan sangat sulit, Aerilyn, yang telah bertukar tempat dengan saudaranya Acelynn dan mulai menjalankan tugas sebagai ratu, dihadapkan pada dua kubu besar di parlemen, sementara dia bukan putri yang mendapat dukungan di mana-mana. Nama Acelynn yang ia perankan mendapat cap buruk dari masyarakat dan kalangan kerajaan termasuk Lyon sendiri. Keputusan Aerilynn untuk berubah dihadapkan pada dua kubu, pro dan kontra. Sebagai orang yang besar di militer dan dilahirkan sebagai mesin pembunuh alih-alih mastermind dalam papan catur bernama birokrasi, Aerilynn harus memulai semua dari nol, yaitu dari memperoleh kepercayaan.

Bagi kalian yang berharap ada insta love di sini, siap-siap kecewa. Namun bagi kalian yang suka romance biasa tanpa menye-menye, silakan toast! Ini cerita di mana cinta bukan pusat segalanya, melainkan cerita di mana cinta bisa menumbangkan semua usaha dalam sekali tebas. Cinta butuh proses, dan itu tidaklah mudah; Cinta itu indah tapi bisa jadi bencana, begitulah yang diajarkan buku ini. Cukup realistis, tapi tidak sebegitu pahitnya hingga mendekati kenyataan. So, bagi kalian yang ingin melarikan diri dari kenyataan karena udah tahun baru masih jomblo juga #eeeh ini bukan cerita yang mengecewakan.

Dari segi tata bahasa, masih terdapat banyak lubang di sana-sini. Seringkali Aerilynn berganti-ganti cara bicara, dari pakai “Tidak” jadi “Gak”. Itu agak mengganggu karena membuat saya bertanya, “Ini mau pakai bahasa gaul apa nggak?” Untuk kesalahn tanda baca yang saya amat sangat sering saya temui di wattpad, untungnya tidak saya temui di cerita ini. Semua tanda baca well arranged, walaupun masih ada kesalahan penempatan koma dan kata depan. Well, itu kesalahan wajar yang masih sering dilakukan para penulis ulung kok, jadi saya tidak akan banyak cincong masalah itu.

Sementara untuk pembawaan POV, saya senang tidak ada tulisan Someone’s POV di atas cerita, cukup langsung dibawakan saja dengan jelas dan itu membuat saya lega luar biasa. S-E-R-I-U-S. Saya lega luar biasa. Namun untuk pemisah narator cerita, misalnya narator cerita bab 1 adalah Aerilynn dan Lyon, maka pisahkanlah bagian mereka, jangan digabung jadi satu karena bagaimana Lyon dengan Aerilynn melihat suatu kejadian akan berbeda. Oh dan saya lega sekali akhirnya menemukan cerita dengn sudut pandang orang ketiga begini setelah sudut pandang orang pertama jadi mewabah di berbagai genre novel. Ini angin lama yang saya rindukan.

Untuk karakter dan ending, kalian tidak akan kecewa. Premis yang diberikan di versi digital ini sudah cukup menghibur dan membuat saya tidak tahan untuk membalik setiap bab. Memang karakter Aerilynn dan Acelynn sudah pasaran di jagaet pernovelan, tapi karakter mereka adalah yang paling laku dan selalu menarik untuk dibawakan pada suatu cerita so kalian tidak akan kecewa deh. Tapi memang untuk perwatakan karakter minor harus diperbaiki berkaitan dengan alur cerita yang masih belum jelas karena sekali lagi, ini hanya prototype. Timeline cerita juga masih kabur karena belum disempurnakan, well kita tunggu saja versi cetaknya yang sepertinya menjanjikan.

Endingnya, jangan harap kalian akan dapat ending bahagia ever after karena ini baru buku pertama dari Trilogi buku Moon for The Sun. Endingnya bukan ending meny-menye, endingnya tough dan saya suka ending ini, mengesankan bahwa hidup ini tidak hanya diisi dengan kebahagiaan.

Jadi singkatnya, buku ini cocok bagi kalian yang menyukai fantasy-romance dengan latar berbeda tapi tidak jauh-jauh dari dunia nyata, kalian yang menyukai cerita sejenis Aldnoah.Zero, ini buku yang a must read. Hati-hati buku ini akan membuatmu lupa waktu.

 

 

 

 

 

 

 

 

Black Haze Chapter 101

101-003

Sekali lagi, Yong Yong memberi kita kejutan tidak terduga pascakesembuhan beliau dari sakit yang memaksanya harus beristirahat selama seminggu penuh.

101-006

Ya… apalagi kalau bukan tentang Shic kita tersayang. Seperti Rood, pemuda “gila” satu ini punya reaksi yang sulit diduga, membuat kita semua selalu menerka-nerka dalam hati apa yang akan dia lakukan di chapter selanjutnya.

Di chapter sebelum ini, tepat di halaman terakhir, kita melihat ledakan yang diakibatkan energi sihir berwarna merah ruby khas Shic. Saya dan semua penggemar lainnya—kelihatannya begitu—berpikir bahwa mungkin ledakan itu adalah akibat serangan Shic terhadap Rood.

Ternyata itu salah besar.

101-010

Shic ternyata menyerang para penyihir tower. Rood hanya bisa tercengang karena mengira serangan itu akan dilancarkan untuknya. Shic lantas menegaskan pada para penyihir tower untuk segera menyingkir dari hadapannya. Penyihir tower mulai mempertanyakan ke mana Shic berpihak dan apakah mereka kawan atau lawan.

101-014

Alih-alih memberikan jawaban yang jelas, Shic menandaskan bahwa dia tak butuh teman (“Orang gila!” begitu pikir Rood) Para penyihir tower yang marah menghina Lanoste sang ketua asosiasi bahwa pria itu sama gilanya dengan Shic karena mengirim seorang pemuda yang hanya hobi menghancurkan ke sekolah sihir elit. Sayangnya Shic tidak terpancing. Dia malah menghina para penyihir tower sebagai pengganggu (entah apa arti dari “small fries” itu, sepertinya hinaan yang cukup parah dan merendahkan) dan menyerang. Penyihir tower yang tak terima direndahkan akhirnya ikut menyerang Shic.

Rood yang kesal diabaikan tiba-tiba berlari ke tengah mereka berdua sebelum serangan mereka saling menghantam dan segera menghentikan pertarungan. Tanpa diduga, sedikit belenggu sihir yang mengikat Rood terlepas, menampakkan sedikit kekuatannya yang sedari beberapa chapter yang lalu terbelenggu. Tapi ini belum cukup. Dia masih harus memaksa kekuatannya keluar lebih kuat lagi agar bisa keluar dari belenggu sihir itu sepenuhnya.

Di udara, Mikel tertegun mendengar bahwa black magician dari opion ada di sana. Dengan seringai menakutkan, Mikel berkata dia ingin bertemu black magician dari opion dan menjemputnya secara pribadi lalu menyuruh Orphel untuk mengurus segel agar gerbang bisa ditutup. Hm… apakah dia mengenal Blow kita tercinta? Hanya Yong Yong dan Tuhan yang punya jawabannya.

101-017

Di bawah, Rood lantas menantang penyihir tower untuk bertarung juga setelah melihat bahwa pertarungan sepertinya bisa melepaskan belenggu kekuatannya. Tentu saja ini membuat semua orang termasuk Shic bingung. Penyihir tower lantas mempertanyakan pula ke pihak mana Rood berada dan ada apa sebenarnya ini. Shic dengan cepat sadar dan segera tahu bahwa Rood ingin memulai pertarungan dengan serius. Lantas dia bertanya apa Rood ingin bangkit. Rood mengiyakan. Shic menyeringai dan lantas berkata untuk menyingkirkan para pengganggu dan memulai pertarungan yang seru dengan sebuah ledakan besar (dasar gila!). Saat itulah terbentuk lima lingkaran sihir khas Shic yang berbasis ledakan sihir skala besar dengan tingkat kehancuran yang tinggi. Rood yang melihat banyak lingkaran sihir terbuka dalam waktu bersamaan hanya bisa bengong da berkata bahwa itu sangatlah berlebihan (agak geli juga melihat Dio yang dalam wujud naga sampai menutup matanya karena serangan besar-besaran dari Shic. Kenapa dia tutup mata ya? Apa karena silau? Mungkin…)

Di sini kita mengira akan melihat tiga penyihir tower dalam keadaan gosong yang menggelikan. Tetapi rupanya tidak. Mereka aman di dalam pelindung sihir. Dari dalam kobaran energi merah ruby, Rood mengeluh terhadap serangan brutal Shic dan seluruh penyihir pun kaget, kenapa?

Rood telah berubah ke dalam wujud bangkitnya.

101-023

Mikel tampak gembira dia tak perlu bersusah payah mencari Rood karena yang ditunggu sudah muncul. Ia lantas menyuruh Oprhel membuat semacam tangga dari lingkaran sihir miliknya.

Sementara itu Rood langsung lari dari tempat pertarungan menuju ke udara di mana gerbang tengah dalam proses terbuka. Tentu saja, Shic mengikutinya. Dia bertanya kenapa Rood lari padahal tadi dia menantang Shic dan bertanya apakah dia mampu membunuhnya. Dengan singkat Rood mengelak dengan mengatakan bahwa itu tadi dan sekarang urusannya sudah beda (Ngeles!!!) Lantas dia menyuruh Shic mengikutinya ke udara, yang tentu saja dijawab serangan dari si penyihir berambut merah itu.

101-028

Tangga dari lingkaran sihir membawa Rood tepat ke hadapan Mikel (Di saat Rood, sang tokoh utama yang kita sayangi harus berlutut di depan penyihir nggak jelas, di situ kadang saya merasa sedih) Mikel lantas tersenyum dan bertanya apa dia benar-benar Black Magician.

Namun belum sempat pertanyaan itu selesai, Rood lari melewati Mikel sambil berkata terima kasih sudah melindunginya. Dan saat itu juga serangan Shic menghantam Mikel.

101-029

By the way, gambar di pembahasan kali ini lebih banyak tiga kali lipat ya? Mau apa lagi? Chapter ini mengandung banyak sekali adegan keren yang bikin mulut dan hati para fangirl (terutama fansnya Shic) menjerit! Saya nggak termasuk lho… Cuma memberi tahu…

 

Nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964