Latihan 2 Soft Skill

PENGERTIAN  STATEMEN KEUANGAN

Statemen keuangan perusahaan  adalah statemen yg memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hHutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya

 

 

 

ANALISIS STATEMEN KEUANGAN

Konsep analisis keuangan, bahwa hubungan–hubungan kuantitatif dapat digunakan untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan.

 

MANFAAT ANALISIS  RASIO KEUANGAN

Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.

 

MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN

Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya  rasio dibagi menjadi 3:

  1. Rasio-Rasio Neraca
  • Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca misalnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

 

  1. Rasio Statemen Rugi-Laba
    • Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain sebagainya.

 

  1. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
  • Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg berasal dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya.

MACAM-MACAM RASIO ANALISIS KEUANGAN

Dalam menghitung dan menganalisis suatu laporan keuangan, diperlukan indikator untuk menganalisis dan menarik kesimpulan. Rasio keuangan menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat kinerja suatu laporan keuangan. Jenis-jenis rasio yang ada dirinci sebagai berikut:

  1. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya jangka pendek. Apabila perusahaan dinilai memiliki cukup kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid. Sebaliknya, jika perusahaan dalam keadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka dikatakan ilikuid. Ada beberapa rasi likuiditas yang sering digunakan oleh analisis keuangan, beberapa di antaranya adalah:

  1. Current Ratio

Rumus: Total aktiva lancar / Total Hutang lancar

Semakin besar nilai rasio semakin lancar perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

  1. Cash Ratio

Rumus: (Kas+Efek) / Hutang Lancar

Tidak ada standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.

  1. Quick Ratio (Acid Test Ratio)

Rumus: (kas+efek+piutang) / Hutang Lancar

Secara umum, tingkat Quic Ratio kurang dari 100% dianggap kurang baik bagi perusahaan.

  1. Working Capital to Total Assets Ratio

Rumus: (Aktiva lancar+Hutang Lancar) / Jumlah Aktiva

Rasio Solvabilitas atau Leverage digunakan untuk mengukur besarnya dana untuk penanaman modal oleh para pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari para kreditur perusahaan.

 

  1. Rasio Solvabilitas
    1. Total Debt to Equity Ratio

Rumus: Total Hutang / Modal Sendiri

Semakin besar rasio ini, semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena jaminan modal para pemilik terhadap Hutang semakin kecil.

  1. Total Debt to Total Capital Assets

Rumus: Total Hutang / Total Aktiva

Bagi kreditur, semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, semakin besar rasio ini akan semakin baik karena akan memperbesar keuntungan yang akan diperoleh tanpa harus kehilangan kendali perusahaan.

  1. Long Term Debt to Equity Ratio

Rumus: Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri

Semakin rendah rasio ini, maka akan semakin aman bagi kreditur jangka panjang.

 

  1. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas menunjukkan hasil akhir yang telah dicapai dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil.

  1. Gross Profit Margin

Rumus: (Penjualan Netto – Harga Pokok Penjualan) / Penjualan Netto

Semakin tinggi raso ini semakin menguntungkan perusahaan. Sebaliknya semakin rendah rasio ini menunjukkan proporsi biaya produksinya tinggi dan proporsi laba kotornya rendah.

  1. Operating Income Ratio

Rumus: (Penjualan Netto – Harga Pokok Penjualan – Biaya Administrasi) / Penjualan Netto

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan.

  1. Operating Ratio

Rumus: (Harga Pokok Penjualan+Biaya Administrasi) / Penjualan Netto

Jika rasio ini semakin besar berarti proporsi biaya operasi semakin besar dan keadaan seperti ini sangat tidak menguntungkan perusahaan.

  1. Net Profit Margin

Rumus: EAT / Penjualan Netto

Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan perusahaan karena laba bersih perusahaan semakin besar.

  1. Rate of Return on Total Assets

Rumus: EBIT / Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanamkan.

  1. Rate of Return on Investment

Rumus: EAT / Total Aktiva

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanamkan.

  1. Rate of Return for the Owners

Rumus: EAT / Modal Sendiri

Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal yang ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan.

 

  1. Rasio Aktivitas
    1. Total Assts Turn Over

Rumus: Penjualan Neto / Jumlah Aktiva

Kemampuan dana yang tertanam dlm keseluruhan aktivaberputar dalam satu periode tertentu, Atau kemampuan dana yang diinvestasi- kan untuk menghasilkan revenue.

  1. Receivable Torn Over

Rumus: Penjualan Kredit / Piutang Rata-rata

Kemampuan dana yang tertanam dalam piHutang berputar dalam suatu periode tertentu.

 

  1. Average Collection Period

Rumus: (Piutang rata-rata X 360) / Penjualan Kredit

Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan piHutang

  1. Inventory Turn Over

Rumus: Harga Pokok Penjualan / Inventory Rata-Rata

Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu.

  1. Average Day’s Inventory

Rumus: (Inventory rata-rata X 360) / Harga Pokok Penjualan

Periode rata-rata persediaan berada di gudang .

  1. Working Capital Turn over

Rumus: Penjualan Netto / (Aktiva lancar – Hutang Lancar)

Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan

 

  1. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan (growth ratio), merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per saham, dan pertumbuhan dividen per saham.

 

  1. Rasio Penilaian

Rasio penilaian (valuation ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi, seperti rasio harga saham terhadap pendapatan, dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku

  1. Rasio harga/laba

Harga pasar per saham terhadap laba per saham (price /earning ratio atau P/E ratio

Rumus: Harga pasar per saham / Laba per saham

Semakin tinggi risiko tinggi faktor diskonto dan semakin rendah rasio P/E, semakin tinggi P/E, maka semakin bagus sebuah perusahaan.

  1. Rasio Harga Pasar terhadap nilai Buku (market –to – book – value)

Rumus: Harga pasar per saham / Nilai buku ekuitas

Mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.

 

DAFTAR PUSTAKA:

Sjahrial, Dermawan. Pengantar Manajemen Keuangan.  2009. Jakarta: Mitra Wacana Media

lana.gunadarma.staff.ac.id

Tugas 2 Soft Skill

ANALISA PEMBANDING LAPORAN KEUANGAN

 

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan indikator tertentu yang umum dan secara valid dapat digunakan untuk menganalisis sebuah laporan keuangan.

 

TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“Membandingkan data keuangan dua periode atau lebih, sehingga dapat memperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil  oleh pihak-pihak  yangberkepentingan.”

 

MANFAAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari melakukan analisis terhadap suatu laporan keuangan adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
  2. Dapat menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari datayang ada merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi
  3. Membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk  beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan.

Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa yaitu:

  1. Likuiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Adapun kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua:
  2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur)
  3. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)
  4. Solvabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik kewajiban keuangan jangkapendek maupun jangka panjan.

Dalam hubungannya, antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan keadaan yang dapat dialami oleh perusahaan :

  1. Perusahaan yang likuid dan solvable
  2. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
  3. Perusahaan yang likuid dan insolvable
  4. Perusahaan yang likuid tetapi solvable
  5. Rentabilitas atau profitability, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
  6. Stabilitas usaha, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahannya dengan stabilitas, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunnya.

 

PROSEDUR ANALISA

Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan  atau kebijaksanaan yang cukup didalam mengambil suatu kesimpulan, disamping harus  memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-perubahan kondisi perusahaan juga harus mempertimbangkan perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.

Dalam bab II dikatakan bahwa bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan industry maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan karena :

  1. Laporan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management atau maksud pengguna laporan tertentu. Misalnya  untuk tujuan intern atau untuk tujuan perencanaan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk ketentuan penentuan pajak (kemungkinan adannya laba yang disembunyikan), juga akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk para kreditor atau calon kreditor dimana untuk tujuan kredit ini akan ditonjolkan tingkat likwiditas, solvabilitas dan rentabilitas
  2. Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. Misalnya perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk reparasi atau perbaikan mesin yang harus dikapitalisir,taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain
  3. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman daripada akuntan yang menyusun laporan, misalnya akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan sistem akuntansi secara continentral (rekening stelse) dengan akuntan yang memperoleh pengetahuan akuntansinnya secara anglo saxon (accounting), maka bentuk atau susunan laporannya kan berbeda.
  4. Adannya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan.

Oleh karena itu sebelum mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interpretasi penganalisa harus mempelajari atau mereview secara menyeluruh dan kalau dianggap perlu diadakan penyusunan kembali (recondtruction) dari data-data sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa. Maksud  dari perlunnya mempelajari data secara menyeluruh ini adalah untuk meyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevant dan telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat, sehingga penganalisa akan betul-betul mendapatkan laporan keuangan yang dapat diperbandingkan ( comparable). Setelah kita mempelajari ataupun menyusun kembali laporan keuangan tersebut, kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interprestasi dengan menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.

 

METODE DAN TEKNIK ANALISA

Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa ( alat-alat analisa) digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut  bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perinnya, misalnya diperusahaan tertentu, atau diperbandingkan atau alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keangan yang di budgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data ini  menjadi lebih berarti.

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap  penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertical.

  1. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan  pembandingan laporan keuangan untk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisa dinamis.
  2. Analisa vertical yaitu apabila laporan keuangan yag dinamis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos satu dengan pos  yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertical ini disebut juga sebagai metode analisa yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode  saja tanpa mengetahui perkembangannya.

Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

  1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan:
  2. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
  3. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
  4. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
  5. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
  6. prosentase dari total Analisa

dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

  1. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu meted atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun
  2. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui bprosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivannya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualnnya.
  3. Analisa sumber dan penggunan Modal kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sember serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sumber-sumber serta  penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu
  4. Analisa sumber dan penggunaan kas (kas flow atatement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
  5. Analisa ratio adalah , suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
  6. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaaan dari period eke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
  7. Analisa Break-Event, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belom memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Metode dan teknik analisa manapun yang diunakan  kesemuannya itu adalah, merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan sertiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat data agar lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

 

ANALISA PEMBANDING LAPORAN KEUANGAN

Neraca menunjukan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan (comparative balance sheet) menunjukan aktiva, hutang serta modal perubahan pada dua tanggal atau lebih untuk suatu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan memperbandingkan neraca untuk dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.

Perubahan-perubahan ini penting untuk diketahui sebab akan menunjukan sampai seberapa jauh menunjukan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan, dimana perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan karena :

  1. Laba atau rugi bersifat operasional maupun yang incidental
  2. Diperoleh aktiva baru maupun adannya perubahan modal aktiva
  3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adannya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutang yang lainnya.
  4. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal sahan (adanya penambahan atau pengurangan modal)

Laporan rugi laba menunjukan penghasilan-penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang  terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga laporan rugi laba yang diperbandingkan menunjukan penghasilan, biaya, laba, atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih. Apabila laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan dari laporan-laporan selama beberapa period, maka analisa yang demikian dinmakan analisa horizontal atau analisa dinamis, sedangkan apabila laporan keuangan yang dinamis hanya meliputi satu periode saja  (hanya memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam satu laporan keuangan), analisa yang demikian itu desebut analisa vertical atau analisa statis.

Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode analisa pembandingan ini dapat ditunjukan dalam :

  1. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
  2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
  3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
  4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
  5. Dinyatakan dalam prosentase dari total.

Keuntungan utama dapat diketahuinya pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas , dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut.

 

CONTOH KASUS ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN 

PT. INDOFOOD MAKMUR Tbk.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF

TAHUN 2011-2012

01

Analisis:

Pada Neraca komparatif PT. Indofood Sukses Makmus Tbk selama tahun 2011 dan 2012, aktiva mengalami kenaikan sebesar 5.738.274 atau sebesar 10.7%. Hal ini disebabkan karena lancar mengalami kenaikan sebesar 1.707.238 atau sebesar 6.96% dan aktiva tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 88.6%. Kenaikan pada aktiva lancar disebabkan karena kenaikan secara merata pada hampir semua akun aktiva lancar kecuali pada investasi jangka pendek yang terjadi penurunan sebesar 3.94%, piutang usaha pihak berelasi yang mengalami penurunan sebesar 1,78%, piutang bukan usaha dari pihak ketiga yang mengalami penurunan sebesar 2.15% serta piutang bukan usaha pihak berelasi yaitu sebesar 39.7%, dan pada beban tanaman tebu ditangguhkan terjadi penurunan sebesar 17.9%. Sementara kenaikan pada aktiva tidak lancar disebabkan karena kenaikan secara merata pada akun-akun aktiva lancar terkecuali pada akun piutang plasma-netto yang terjadi penurunan sebesar 0.7%, beban ditangguhkan-netto yang terjadi penurunan sebesar 37.8%, dan aset tidak berwujud-netto yang mengalami penurunan sebesar 6.06%.

0203

 

Analisis:

Pada Neraca komparatif PT. Indofood Sukses Makmus Tbk selama tahun 2011 dan 2012, kewajiban atau liabilitas mengalami kenaikan sebesar 3.205.825 atau sebesar 14.6%. Hal ini disebabkan karena kenaikan yang mendominasi akun-akun dalam ekuitas kecuali pada akun utang pajak, utang bank, dan utang obligasi yang turu sampai tidak bersisa sama sekali di tahun 2012. Sementara untuk ekuitas juga mengalami kenaikan sebesar 5.738.274 atau sebesar 10.7%. Hal ini disebabkan karena kenaikan sebagian besar akun pada ekuitas, terkecuali modal ditempatkan dan disetor penuh yang tidak mengalami perubahan dan laba yang belum terealisasi dari aset keuangan tersedia utuk dijual terjadi penurunan sebesar 4.64%.

PT. INDOFOOD MAKMUR Tbk.

LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF

TAHUN 2011-2012

0405

 

Analisis:

Pada Laporan Laba-Rugi Konsolidasi Komparatif PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, mengalami penurunan sebesar 145.680 atau sebesar 2.9% meski laba bruto mengalami kenaikan sebesar 7.8%. Hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah dari akun-akun beban dan tidak adanya beban yang turun di tahun 2012.

Demikianlah tugas ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Soft Skill Universitas Gunadarma. Tugas ini disusun dan dibuat atas:

nama: Diah Sulistiyanti

NPM: 42214964

Kelas: 3DA02

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Wigiyanti

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://ratnamuslimah.blogspot.co.id/2015/04/analisis-perbandingan-laporan-keuangan.html

https://seftilove.blogspot.co.id/2013/04/tugas-2-analisis-perbandingan-laporan.html

http://rossanilawati.blogspot.co.id/2013/10/analisa-perbandingan-laporan-keuangan.html